Satria-1 Sukses Diluncurkan, Daerah 3T Kepri Menuju Merdeka Internet

Satria-1
Satelit Republik Indonesia (Satria-1) berhasil diluncurkan dari landasan peluncuran (launchpad) Cape Canaveral Space Force Station, Florida, Amerika Serikat. (Foto: Ist)

BATAMSatelit Republik Indonesia (Satria-1) berhasil diluncurkan dari landasan peluncuran (launchpad) Cape Canaveral Space Force Station, Florida, Amerika Serikat.

Dengan demikian, internet daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) di Kepulauan Riau (Kepri) akan merata.

Peluncuran ini menggunakan roket Falcon 9 buatan SpaceX pada pukul 18.00 waktu setempat, sesuai dengan Eastern Daylight Time (EDT), atau pukul 05.00 WIB.

Peluncuran Satria-1 ini disaksikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Kepri H.T.S Arif Fadillah didampingi oleh Kadis Kominfo Kepri Hasan di Stasiun Bumi PT. SNT Sekupang Batam, Senin (19/06).

Satelit Satria-1 merupakan proyek ambisius Republik Indonesia untuk meningkatkan konektivitas internet di pelosok negeri sukses diluncurkan.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) telah mengagendakan acara nonton bareng peluncuran satelit Satria-1 di 10 Stasiun Bumi (gateway) di berbagai lokasi stasiun bumi, termasuk Batam. Lokasi stasiun bumi lain diantaranya Cikarang, Tarakan, Manado, Timika, Jayapura, Pontianak, Banjarmasin, Kupang, dan Ambon.

Kepala Divisi Hukum BAKTI, Darien Aldiano, yang hadir dalam acara nonton bareng peluncuran di Batam mengatakan inisiatif ini menandai tonggak sejarah bagi Republik Indonesia dalam memprioritaskan konektivitas internet di daerah-daerah terpencil, terdepan, dan tertinggal, yang dikenal sebagai daerah 3T.

“Satria-1 adalah tonggak sejarah bagi Indonesia dalam memastikan akses internet yang merata di seluruh negeri,” katanya.

Satelit Satria-1, yang menjadi satelit terbesar se-Asia dengan teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS), dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Ditempatkan di posisi 146 derajat bujur timur, satelit ini memiliki kapasitas sebesar 150 Gbps dan akan menyediakan layanan internet di sekitar 50 ribu titik fasilitas publik dari total 150 ribu titik yang ditargetkan. Satelit ini diharapkan dapat memeratakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan internet di Indonesia.

General Manager Site Infrastruktur Pacific Satelit Nusantara,  Hary Nugroho, di Batam, menyambut gembira peluncuran Satria-1.

“Kehadiran satelit ini akan membawa manfaat besar dalam pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan internet di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang belum terjangkau,” ujarnya.

Setelah diorbitkan, Satelit Satria-1 membutuhkan waktu sekitar 145 hari untuk penyesuaian dalam pengoperasiannya di 10 stasiun bumi yang tersebar di seluruh Indonesia. Diharapkan pada awal Januari 2024, satelit ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.

Arif Fadillah mengungkapkan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Komunikasi dan Informatika, Direktur Utama BAKTI, dan seluruh jajaran yang terlibat dalam peluncuran Satelit Satria-1.

“Peluncuran satelit ini sebagai momentum kebangkitan penguatan ekonomi digital dan penciptaan sumber daya manusia bertalenta digital. Selain itu, pembangunan konektivitas menjadi prioritas penting dalam upaya memeratakan akses internet di pulau-pulau di Kepulauan Riau” kata Arif.

Baca juga: Satelit Internet Pertama Indonesia, SATRIA-1 Besok Meluncur ke Orbit

Sementara itu, Hasan menambahkan, bahwa internet telah menjadi kebutuhan infrastruktur pelayanan dasar yang mendukung aktivitas pendidikan, kesehatan, pelayanan pemerintahan, serta kebutuhan TNI/Polri dan para nelayan.

“Dengan hadirnya Satelit Satria-1, diharapkan akses internet akan semakin mudah dijangkau oleh masyarakat di wilayah tersebut. Akhirnya keterbatasan jaringan internet di Kepri yang selama ini jadi problem aksesibilitas di daerah 3T bisa diselesaikan” ungkapnya. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News