Polandia Berpotensi Terlibat di Proyek Jet Tempur KF-21 Korsel-Indonesia

Suasana perakitan pesawat tempur KF-21 'Boramae' di fasilitas produksi KAI. (Foto:KoreaDefense)

JAKARTA – Polandia dikabarkan bakal bergabung dalam proyek pembangunan pesawat tempur KF-21 ‘Boramae’ yang diinisiasi Korea Selatan, melalui perusahaan dirgantara Korea Aerospace Industries (KAI).

Pesawat tempur KF-21 yang dikembangkan tersebut, merupakan pesawat tempur generasi 4,5. Polandia juga berpotensi diikutsertakan dalam program tersebut, sebagai mitra asing kedua sama seperti Indonesia.

Bahkan, Desember 2022 lalu petinggi industri pertahanan Polandia menyatakan ketertarikannya untuk berkontribusi dalam proyek KF-21 ‘Boramae’. Sebastian Hwawek, Head of Polska Grupa Zbrojeniowa (PGZ SA), holding perusahaan pertahanan Polandia mengatakan, “Kami dengan senang hati jika dapat berpartisipasi dalam proyek pesawat tempur KF-21″. Pernyataan itu dikutip dari bulgarianmilitary (9/12) tahun 2022 lalu,

Menurut informasi dari PGZ, Polandia telah memulai kerja sama dengan perusahaan KAI dalam memasok pesawat serang ringan atau Light Strike Fighters (LSF) FA-50 untuk Angkatan Udara Polandia.

Dengan adanya kesepakatan antara PGZ dan KAI itu, kemungkinan akan menghasilkan kerja sama industri dalam pengembangan dan produksi konfigurasi pesawat tempur KF-21 ‘Boramae’ khusus untuk Polandia.

Diketahui, sektor industri pertahanan Polandia telah memiliki pengalaman dalam merevisi pesawat F-16 dan C-130. Sehingga berkompeten untuk mengikuti kegiatan perakitan, dan pembuatan komposisi KF-21.

Apalagi dalam kurun 2 tahun terakhir, pengadaan alat pertahanan untuk Polandia dari Korea Selatan telah melampaui 10 miliar dolar dalam hal volume pesanan. Sehingga, nilai pesanan itu bisa menjadi potensi Polandia untuk terlibat membangun KF-21.

Volume pengadaan perangkat militer buatan Korsel dari Polandia, ada sekitar 1.000 tank tempur utama (Main Battle Tank) K-2 Black Panther. Selain itu, lebih dari 648 K9 Thunder 155mm meriam Howitzer serta 48 ​​unit FA-50 Light Strike Fighters.

Kemudian, Polandia juga memesan 238 unit roket K239 Chunmoo MLRA. Polandia juga akan mendapatkan transfer teknologi dalam lingkup pasokan tersebut.

Baca juga: Prototipe Jet Tempur KF-21 Boramae Kursi Tandem Sukses Terbang Perdana

Program Jet Tempur KF-21 ‘Boramae’

Program pengembangan jet tempur KF-21, yang disebut KoreaN Fighter eXperimental (KF-X). Sementara Indonesia menamakan proyek itu, Indonesia Fighter eXperimental (IFX).

Proyek pengembangan KF-21 ‘Boramae’ dikenal sebagai proyek pertahanan ambisius dan terbesar yang pernah dilakukan oleh Pemerintah Korsel untuk menguasai pembangunan jet tempur masa depan.

Walaupun masih tergolong jet tempur generasi 4,5, namun dari struktur dan rangka serta model desain KF-21 ‘Boramae’ sudah mendukung untuk ditingkatkan ke depannya yakni menjadi fighter jet generasi 5.

Dari segi tampilan desain, jet tempur KF-21 ‘Boramae’ sangat mirip dengan desain jet tempur mutakhir bikinan Lockheed Martin, Amerika Serikat (AS) yakni F-22 Raptor. Hanya saja, F-22 Raptor murni dibangun sebagai pejuang generasi 5.

Sebut saja soal teknologi silumannya (Stealth), yang super canggih hingga membuatnya sulit untuk dideteksi radar penjejak. Bahkan harga F-22 Raptor ditaksir hingga mencapai US$ 150 juta per unit atau setara Rp 2,1 triliun.

Prototipe pesawat tempur pertama KF-21 ‘Borame’ proyek patungan Indonesia-Korsel di Hanggar KAI. (Foto:Aviacionline)

Selain itu, Korsel telah mengalokasikan anggaran sebesar 8,8 triliun won ($7,1 miliar) untuk biaya pengembangan KF-21 ‘Boramae’ generasi 4,5 tersebut.

Jet KF-21 juga dirancang memiliki teknologi visibilitas sangat rendah oleh tangkapan radar lawan, bila dibandingkan dengan pesawat tempur generasi keempat. Sementara, Indonesia juga telah berkomitmen untuk berkontribusi 20 persen pada proyek tersebut.

Proyek ini dijalankan dua tahap selama 13 tahun dari 2015 hingga 2028. Fase pertama, berfokus pada pengembangan pesawat. Setelah itu fokus beralih ke pengembangan kemampuan pertempuran udara-ke-udara antara tahun 2015 dan 2026.

Kemampuan serang udara-ke-permukaan untuk melakukan operasi udara-ke-permukaan, akan dikembangkan pada tahap kedua, yang akan berlangsung antara tahun 2026 dan 2028.

Pihak KAI bakal mengirimkan 120 unit jet tempur KF-21 ‘Boramae’ ke Angkatan Udara Korea Selatan pada tahun 2032.

Baca juga: Pilot TNI AU Bakal Uji Prototipe Jet Tempur KF-21 ‘Boramae’ 005