Palembang – Sejumlah kawasan permukiman penduduk dan ruas jalan protokol di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur kota itu beberapa jam sejak Sabtu (25/12) dini hari hingga pagi.
Hujan di Kota Palembang, yang berlangsung hingga Sabtu pukul 10.00 WIB, mengakibatkan drainase, kolam retensi dan anak Sungai Musi meluap dan merendam serta menggenangi beberapa lokasi permukiman penduduk dan ruas jalan protokol hingga sekitar 50 centimeter lebih.
Baca juga: 27 Orang Meninggal Dunia Akibat Bencana Banjir di Malaysia
Kawasan pemukiman penduduk yang tergenang seperti di kawasan Sekip, Demang Lebar Daun, Angkatan 66, Kertapati, Dwikora, dan beberapa ruas jalan seperti di kawasan Jalan Kolonel H Barlian, Soekarno Hatta, Basuki Rahmad, R Sukamto, Jalan Kapten A Rivai akses ke kantor Gubernur Sumsel, dan Jalan Supeno kawasan kambang Iwak sekitar rumah dinas Wali Kota Palembang.
Air hujan yang menggenangi beberapa ruas jalan protokol dan kawasan permukiman penduduk tersebut, mengakibatkan pula arus lalu-lintas mengalami kemacetan panjang serta tidak sedikit kendaraan roda dua dan empat mogok karena mesin kemasukan air.
Seorang warga kawasan Sekip, Fatma mengatakan hujan yang turun cukup lama pada akhir pekan ini menggenangi jalan akses menuju ke kawasan pemukiman tempat tinggalnya, serta sejumlah rumah warga sekitar kawasan yang terdapat Sungai Bendung itu.
Baca juga: Jalan Tiku Lima Jorong Agam Banjir, Ribuan Warga Terisolir
Ia mengatakan genangan air hujan tersebut biasa terjadi.
Melihat kondisi ini, sebagai warga Fatma mengharapkan kepada Wali Kota Palembang Harnojoyo yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup membuat program pengendalian banjir yang lebih baik sehingga pada saat hujan lebat turun tidak menimbulkan genangan air di mana-mana.
Sebelumnya Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, intensitas curah hujan di kota ini cukup tinggi.
Untuk mengantisipasi terjadinya genangan air hujan di sejumlah kawasan pemukiman penduduk dan jalan protokol yang tergolong rawan banjir itu, pihaknya berupaya memperbaiki saluran air, melakukan pengerukan sungai, dan gencar melakukan kegiatan gotong royong pembersihan lingkungan dari sampah dan tanaman liar.