IndexU-TV

Sekitar 10 Ribu PRT Indonesia akan Bekerja di Malaysia

PMI
Sejumlah pekerja migran Indonesia (PMI) berkumpul untuk menjalani pendataan saat tiba di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (16/10/2019). (ANTARA FOTO/Agus Alfian/jhw/foc)

Kuala Lumpur – Sekitar 10 ribu orang Pekerja Rumah Tangga (PRT) Indonesia akan bekerja di Malaysia.

Perekrutan Pekerja Migran Indonesia (PMI) tersebut, merupakan proyek kerjasama bidang ketenagakerjaan Indonesia-Malaysia.

Sebelumnya, Indonesia-Malaysia sepakat menuangkan kerjasama prekrutan PMI resmi itu melalui nota kesepahaman (MoU) yang akan ditandatangani Februari mendatang.

Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia, M Saravanan mengatakan sekitar 10 ribu pekerja rumah tangga akan dibawa dari Indonesia.

“MoU tentang Rekrutmen dan Penempatan Pekerja Rumah Tangga akan ditandatangani antara Malaysia dan Indonesia di Bali pada 7 dan 8 Februari 2022,” ujar Saravanan dalam pernyataan yang dikirim ke Kuala Lumpur, Selasa (25/01), usai pertemuan dengan Menteri Tenaga Kerja Indonesia Ida Fauziyah.

Bca juga: RI-Malaysia Sepakati Skema One Channel System untuk Rekrut PMI

Pengumuman ini merupakan perkembangan baru setelah empat bulan pembekuan pengiriman pekerja asing dari Indonesia, termasuk PRT yang diperpanjang hingga Desember lalu.

Saravanan mengatakan, MoU yang telah disepakati diantaranya adalah tentang kebijakan One Maid One House, yaitu sistem satu platform dan gaji minimum untuk pekerja rumah tangga.

“Kebijakan One Maid One Task akan diganti dengan aturan One Maid One House, dimana seorang PRT akan ditempatkan di sebuah rumah tangga, yang tidak lebih dari enam orang di dalamnya,” katanya.

Kedua belah pihak juga telah sepakat untuk menggunakan sistem satu pintu, sebagai jalur tunggal untuk menerima pekerja rumah tangga ke dalam negeri Malaysia.

Dia mengatakan, masalah terkait biaya rekrutmen akan ditinjau setiap enam bulan untuk memastikan sesuai dengan perkembangan saat ini, dengan mempertimbangkan biaya penerbangan dan karantina.

Baca juga: Mimpi PMI Bekerja di Malaysia Karam di Lautan

Saravanan mengatakan, proyek percontohan tersebut penting dan signifikan dalam mengevaluasi efektivitas implementasi MoU, serta memperbaiki kekurangan yang mungkin muncul.

Dia mengatakan, Indonesia juga setuju untuk mengizinkan masuknya 10 ribu tenaga kerja Indonesia untuk sektor perkebunan.

Sebelumnya, Malaysia juga telah menandatangani perekrutan tenaga kerja dengan Bangladesh.

Namun menurut informasi, perusahaan sawit di Sabah dan Sarawak tetap menghendaki pekerja dari Indonesia.

Exit mobile version