Senyum Lebar Para Porter Pelabuhan SBP Sambut Mudik Lebaran 2024

Para porter (berbaju oren) di Pelabuhan Sri Bintan Pura saat menunggu penumpang. (Foto:Dok/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Sejumlah para penyedia jasa angkut barang atau porter di Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) tampaknya mereka mulai tersenyum karena musim mudik telah tiba.

Seperti biasa, Pelabuhan SBP selalu ramai dipadati calon penumpang ketika musim mudik. Bahkan penumpang harus berdesakan ketika harus antre membeli tiket sambil menenteng barang bawannya.

Namun bagi penumpang yang membawa barang bawaan banyak tak perlu khawatir, karena para porter di pelabuhan siap membantu.

Menghadapi musim Mudik Lebaran 2024 ini, Pelabuhan SBP mulai tampak ramai. Lalu lintas kapal angkut penumpang mulai tinggi.

Kemudian semangat para porter pelabuhan yang lalu lalang mengangkut barang penumpang, menjadi pemandangan yang selalu dirindukan setiap tahunnya ketika musim lebaran tiba.

Asbunor Mudo, yang sudah 50 tahun menjalani profesinya sebagai seorang porter di Pelabuhan SBP mengaku senang karena musim Lebaran 2024.

Dia sangat bersyukur, karena pelabuhan kembali ramai di datangi penumpang dari berbagai daerah dan tujuan. Karena ia dan porter lainnya bergantung hidup dari penumpang di pelabuhan lewat jasa angkut barang.

Sambil menawarkan jasanya ke penumpang, namun tak selalu si penumpang akan menerima jasanya. Namun menurutnya dari sepuluh orang mungkin dua di antaranya harapan memperoleh penghasilan itu ada.

“Bersyukur mulai ramai dari beberapa hari yang lalu,” kata Asbunor Mudo saat ditemui di Pelabuhan SBP, Sabtu 30 Maret 2024.

Meski sudah bekerja kurang lebih 50 tahun sebagai porter itu mengaku pendapatannya tidak menentu. Terkadang Rp80 ribu sampai Rp100 ribu per harinya. Jika hari biasa pendapatannya hanya Rp50 ribu.

Bahkan sesama porter lainnya, Asbunor juga adu cepat untuk mencari calon pengguna jasanya meski sesekali tawarannya kerap ditolak.

Namun tidak sedikit juga calon penumpang yang memilih Asbunor untuk membawa segondol barang bawaan penumpang ke dalam kapal atau sebaliknya.

“Mari bapak ibu biar saya bawakan barang atau tasnya,” ucap Asbunor dengan ramah kepada penumpang di pelabuhan.

Dia juga menerangkan, bahwa porter yang menggunakan seragam putih diperbolehkan mengangkut barang dari pintu gerbang masuk sampai tempat mengambilan boarding pass.

Sedangkan porter yang menggunakan seragam oren, diperbolehkan mengangkat barang dari boarding pass sampai ke dalam kapal.

Eli salah satu pengguna jasa porter di Pelabuhan SBP mengatakan bahwa tukang angkat barang atau porter mendekatinya dengan ramah dan senyum. Potter itu menawarkan jasa membawa tas dan koper miliknya.

Tanpa berpikir panjang Eli menerima jasa porter tersebut, untuk membawa barangnya sampai ke pintu keluar pelabuhan.

“Para porter di Pelabuhan SBP ini sangat ramah, dan sangat membantu para pengunjung yang membawa barang yang kapasitasnya banyak,” ujar Eli.

Pewarta: Magang/Silvi Sinambela