IndexU-TV

Sewa Alat Berat di Batam Diduga Dimonopoli Asing, Pengusaha Lokal Menjerit

Udin P Sihaloho
Anggota Komisi IV DPRD Batam, Udin P. Sihaloho. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Pengusaha alat berat di Kota Batam, Kepulauan Riau, merugi lantaran diduga maraknya jasa penyewaan alat berat oleh perusahaan asing.

Hal itu disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPRD Batam, Udin P. Sihaloho, Rabu (07/06). Ia mengaku telah menerima banyak keluhan dari para pengusaha alat berat seperti crane di Batam.

“Bagaimana pengusaha lokal bisa berkembang kalau proyek di Batam didominasi pengusaha luar,” katanya.

Ia menjelaskan, para pengusaha itu mengeluhkan besarnya dominasi para pengusaha asing yang turut menyewakan alat beratnya di Batam.

Ditambah lagi, dengan berbagai persyaratan dari para konsumen yang kerap kali menguntungkan para pengusaha asing dan menyulitkan para pengusaha lokal. Mulai dari jenis, spesifikasi, hingga usia alat berat yang akan digunakan.

Bahkan, dalam proses lelang atau perebutan tender pun tidak melibatkan para pengusaha lokal meski jenis alat berat yang dimilki serupa. Sehingga, alat berat yang beroperasi di Batam merupakan milik perusahaan asing tanpa campur tangan pengusaha lokal.

“Ini kan bisa dibilang memonopoli usaha crene dan alat berat lainnya. Hasilnya, pengusaha lokal sulit bergerak dan akan jadi penonton,” ujar Udin.

Udin menilai hal itu sangat merugikan pengusaha lokal dan juga negara. Jika melibatkan pengusaha lokal, otomatis akan ada pemasukan untuk kas negara melalui pajak.

Sedangkan jika hanya melalui pengusaha asing, transaksi yang dilakukan belum tentu berada di Indonesia dan memberikan kontribusi untuk pajak negara.

Dalam sekali transaksi saja, nomilalnya bisa mencapai ratusan juta rupiah dengan pajak untuk negara paling tidak sebesar 15 persen.

Polisi partai PDI-P itu pun mempertanyakan legalitas jasa sewa menyewa pengusaha asing tersebut di Batam.

Ia khawatir, hal itu akan mematikan para pengusaha lokal jika terus menerus berlanjut.

“Kalau punya perusahaan lokal ini tak digunakan, tentu akan termakan usia hingga semakin berat untuk bersaing dengan perusahaan asing,” ucap Udin.

“Kalau pun ada, kita harapkan pengusaha asing hanya pemakai. Bukan untuk direntalkan,” tambahnya.

Baca juga: Disdik Kepri Khawatir Daya Tampung Penerimaan Siswa Baru di Batam

Selain itu, Udin juga meminta agar BP Batam tak tinggal diam dengan kondisi tersebut dan segera mengambil kebijakan. Ia berharap Batam sebagai Kota Industri tak hanya ramah dengan pengusaha asing tapi juga dengan pengusaha lokal.

“Kita minta BP Batam peduli terhadap itu untuk memajukan pengusaha lokal agar bisa lebih maju. Utamakan pengusaha lokal dulu,” tegas Udin. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News

Exit mobile version