TANJUNGPINANG – Shania Siahaan, mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) berhasil memenangkan kontes Swift Student Challenge yang diselenggarakan Apple.
Dalam kontes itu, aplikasi buatan mahasiswi jurusan Teknik Informatika berhasil keluar sebagai pemenang. Shania menciptakan aplikasi edukasi yang berbentuk game bernama Green Time: Plastic Pollution.
Shania menceritakan, game ini berkonsep menjelajahi waktu, pemain akan diajak ke masa depan yang akan menjadi agent of change harus balik ke tahun 2024 untuk memperbaiki situasi yang buruk akibat sampah.
Ia menuturkan, aplikasi ini terinspirasi dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya yang memiliki banyak pantai.
“Aku merasa pantai di sini itu akan bersih kalau ada yang ngelola dan sama sekali tidak disentuh orang, dengan aplikasi itu khususnya untuk sampah plastik,” kata Shania kepada ulasan.co, Sabtu 1 Juni 2024.
Dalam game itu ada lima pemain yang harus menyelesaikan misi menggantikan benda ditangannya dengan material lain yang sudah disiapkan dari game ini. Untuk misi pertama, Shania membuat konsep untuk menggantikan bahan berbahaya yang di gunakan dalam sehari-hari, seperti plastik sekali pakai dengan bahan yang ramah lingkungan dan dapat terurai.
“Untuk misi ke dua, pemain harus menjadi pembeli cerdas yang tidak boleh membeli produk yang mengandung zat berbahaya bagi lingkungan.”
“Nah misi ketiga, pemain harus manfaatkan sampah yang ada di sekitar khususnya sampah plastik menjadi sesuatu yang bermanfaat pemain diminta menggunakan sedotan plastik bekas untuk membuat bingkai foto,” katanya.
Dengan keresahan akan dampak populasi sampah plastik, terutama mencemari pantai. Ia ingin menyadarkan pemain lewat game tersebut.
“Aku pengen menyadarkan kalau sampah plastik yang kita konsumsi itu bisa berdampak buruk dalam jangka panjang,” ucapnya.
“Aku pengen bilang ke orang hal-hal kecil kayak barang-barang yang kita konsumsi sehari-hari, apa yang kita belanjakan dan bagaimana cara kita mengolah sampah yang ada di sekitar kita itu berpengaruh banget dan berdampak besar bagi lingkungan,” katanya lagi.
Swift Student Challenge yang diselenggarakan Apple ini bisa diikuti seluruh pelajar di Indonesia dari SD, SMP, SMA, S1 hingga S3. Kalau untuk orang sudah bekerja itu bisa mengikuti, tetapi masuk dalam kategori akademik.
Baca juga: Prof. Agung Dhamar Syakti Kembali Jabat Rektor UMRAH Periode 2024-2029
Sebelumnya, Shania pernah gagal dalam kontes tersebut. Sebab, aplikasi yang diciptakan Shania pertama kali purrfectfood dalam kompetisi tahun lalu, karena terinspirasi dari kucing peliharaan nya.
“Karna aku suka kucing aku gak sengaja kasih dia susu sapi, dan aku gak tau kalo kucing tu gak boleh minum susu sapi, jadi akhirnya si kucing bukannya sehat malah tambah sakit,” ucap sania dalam telepon.
Konsep game purrfectfood itu memberi tahu kepada pemainnya tentang apa saja yang boleh diberikan kepada kucing dan tidak boleh diberikan kepada kucing dengan porsi secukupnya. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News