JAKARTA – Pesawat tempur siluman multiperan generasi kelima Sukhoi Su-57 PAK-FA (kode NATO:Felon) telah membuktikan kualitas terbaiknya di palagan perang Rusia-Ukraina.
CEO United Aircraft Corporation (UAC) mengatakan hal itu pada hari pertama Forum Teknis Militer Internasional Army 2022, Senin (15/8), menurut pemberitaan TASS.
Untuk pertama kalinya, Rusia mengerahkan jet tempur siluman Sukhoi Su-57 Felon pada pertempuran di Suriah pada tahun 2018 lalu.
Sukhoi Su-57 dirancang oleh Biro Desain Sukhoi Rusia untuk menggantikan jet tempur MiG-29 Fulcrum dan Su-27 Flanker pada sistem pertahanan udara Rusia.
Lahir sebagai pesawat tempur multiperan generasi kelima, Su-57 dirancang untuk menghancurkan semua jenis target udara, darat, dan laut.
“Pesawat (Su-57) berpartisipasi dalam operasi militer khusus dan menunjukkan kualitas terbaiknya. Saya telah mendengar laporan dari Angkatan Dirgantara dan Kementerian Pertahanan dan kami memiliki umpan balik dan sangat bangga bahwa pesawat sudah di tahap produksi massalnya,” ujar Yury Slyusar, dikutip TASS.
Jet tempur Su-57 memiliki fitur teknologi siluman, dengan menggunakan material komposit yang mampu mencapai kecepatan jelajah supersonik.
Selain itu, Su-57 dirancang untuk menandingi jet tempur siluman F-22 Raptor dan F-35 Lightning II milik AS. Penerbangan perdana prototipe Su-57 atau Sukhoi T-50 dilakukan tanggal 29 Januari 2010 dan disusul dengan penerbangan kedua tanggal 12 Februari 2010.
Baca juga: Rusia Pamerkan Si Pencegat Menakutkan ‘MIG-31I’ Terbaru di Ajang Army-2022
Dilansir dari wikipedia, sistem avionik Su-57 utama adalah Sh-121 (Bahasa Rusia: Ш-121) sistem elektronik radio terintegrasi multifungsi (MIRES), dan sistem elektro-optik 101KS “Atoll” (Bahasa Rusia: 101КС “Атолл”).
Sh-121 terdiri dari sistem radar Byelka N036 dan sistem penangkal elektronik L402 Himalaya. N036 terdiri dari radar AESA N036-1-01 X-Band, yang dipasang di hidung utama atau radar susunan berfase aktif.
Radar tersebut dengan menggunakan 1.514 modul T/R dan dua radar AESA N036B-1-01 X-band tampak samping, dengan 404 modul T/R tertanam di pipi badan pesawat depan untuk meningkatkan cakupan sudut.
Selain itu, radar tampak samping dapat memungkinkan Su-57 untuk menggunakan taktik pancaran ekstrim (pesawat berbelok 90 derajat/tegak lurus dengan susunan radar doppler pulsa musuh.
Sehingga radar musuh tidak akan mendeteksi atau rada musuh akan salah mengartikannya sebagai objek yang tidak bergerak. Sementara masih bisa memandu misilnya sendiri.
Baca juga: Iran Beli Sukhoi Su-35S ‘Flanker E’ Berikut Dua Lusin Rudal Hanud S-400 Rusia