BATAM – Pengurus Persatuan Pengemudi Motor Sangkut (P3MS) Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau sudah memberlakukan tarif baru pompong penyeberangan Batam-Belakang Padang PP pasca kenaikan harga BBM subsidi.
Ketua P3MS, Razali menjelaskan, penerapan tarif baru tersebut lantaran menyesuaikan harga baru Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dari pemerintah. Menurutnya, kenaikan tidak terlalu siknifikan dan masih dianggap wajar.
“Tidak terlalu tinggi kenaikannya. Kami hanya menyesuaikan dengan harga BBM baru,” ujar Razali kepada ulasan.co, Rabu (07/09).
Dia menuturkan, penerapan harga baru tersebut sejak Senin (05/09) kemarin. Kenaikan tersebut sesuai kesepakan bersama para penumpang dengan mempertimbangkan berbagai kebutuhan.
Kini harga satuan untuk menyeberang dari Batam ke Belakang Padang sudah Rp20 ribu per orang, dan tarif sebelumnya Rp18 ribu per orang.
Kenaikan tarif baru ini, juga diikuti untuk para penyewaan atau sistem carteran. Misalnya, untuk empat orang dipatok Rp160 ribu menyesuaikan jika carteran mencapai sepuluh penumpang tarif bisa rata-rata Rp200 ribu.
Baca juga: Tarif Tambang Pompong di Bintan Pesisir Bakal Naik
“Biasanya juga tidak dipatok. Bisa sesuai kesepakatan pengemudi dengan penumpang yang carter,” ucapnya.
Kendati demikian, sampai saat ini belum ada penumpang yang protes terhadap kenaikan harga tersebut karena sudah mengetahui kenaikan harga BBM.
“Kami sebenarnya juga tak mau menaikkan, tapi mau bagaimana lagi. Pemerintah sudah menaikkan harga BBM,” lanjutnya.
Ia berharap, pemerintah dapat memastikan ketersediaan stok BBM agar tak semakin menyulitkan para penambang pompong.
“Itu saja. Meskipun tidak langka ya. Biasanya kami bisa mengantisipasinya. Kalau pertalite tidak ada, kami pakai pertamax, tapi harga tetap,” ungkapnya.
Baca juga: Baru Naikkan Tarif, Penambang Pompong Penyengat Bingung Jika Harga BBM Naik
