Batam – Siswa di Sekolah Luar Biasa (SLB) PutraKami Batam ternyata telah menjalani pembelajaran tatap muka selama pandemi COVID-19.
Kepala SLB PutraKami Batam, Hefrina menilai anak berkebutuhan khusus tidak sama dengan anak-anak reguler lainnya. Sebab, anak berkebutuhan khusus sulit menyerap materi yang diberikan oleh guru saat pembelajaran daring dari rumah.
“Artinya anak yang belajar tatap muka aja mengalami kesulitan apalagi dengan anak yang belajar online,” kata Herfina, di Sekolah SLB PutraKami, Senin (30/8).
Untuk menyiasati itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan dinas Pendidikan Provinsi Kepri untuk dapat diberi izin sekolah tatap muka bagi anak berkebutuhan khusus.
Herfina menyebut sistem belajar secara dari sangat menyulitkan sebab cara mengajar anak berkebutuhan khusus berbeda dengan anak lainnya.
“Tahun lalu kami langsung minta izin untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan terbatas,” katanya.
Herfina menjelaskan, penerapan protokol kesehatan sangat ketat meski pembelajaran tatap muka berlangsung.
“Ruang kami tidak ada yang besar. Kadang satu ruangan cuma 5 sampi 10 siswa dengan dua guru tidak boleh lebih dari itu,” katanya.
Lanjut, kata Herfina, di sekolah ini dibagi dalam dua rombongan belajar sistem yang digunakan adalah sistem shift. Dengan begitu para siswa akan mengikuti pembelajaran di sekolah selama 3 kali dengan durasi 4 jam belajar.
“Kadang begini, kalau sekolah itu ditutup tidak belajar tatap muka orang tua malah susah. Kami juga ingin memberikan hak anak-anak untuk belajar. Mau tidak mau gurunya harus hadir ke sekolah setiap hari,” katanya.
Terakhir, ia berharap agar pandemi COVID-19 segera berakhir agar bisa melakukan pembelajaran tatap muka setiap harinya.
Pewarta: Engesti
Redaktur: Albet