TNI AU Pensiunkan Lagi Tiga Pesawat Hercules dalam Waktu Dekat

Upacara penghentian operasional pesawat angkut C-130B Hercules A-1312 TNI AU dipimpin KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo di Hanggar Skadron Udara 32 Malang, Jawa Timur, Jumat (13/1), (Foto:Dispenau)

JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) dalam waktu dekat akan memensiunkan lagi tiga pesawat angkut berbadan lebar C-130 Hercules tipe lawas.

Sementara TNI AU terus meningkatkan kemampuannya, dengan mendatangkan pesawat yang sama tipe baru yakni C-130J Super Hercules buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat.

Saat ini TNI AU memiliki kurang lebih 23 pesawat C-130 Hercules tipe lawas. Sementara, satu unit C-130J-30 Super Hercules baru diterima dari pabrik Lockheed Martin, Amerika Serikat.

Pesawat C-130J-30 Super Hercules pertama bernomor A-1339 tersebut, terbang dari pangkalan udara pembuatnya Lockheed Martin, Georgia, Amerika Serikat dan mendarat mulus di Lanud Halim Perdana Kusuma, Senin (06/03) lalu.

Total Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI telah memesan 5 unit C-130J Super Hercules. Pemesanan kelima unit C-130J Super Hercules itu dilakukan langsung ke pabriknya Lockheed Martin, AS.

Kelima pesawat C-130J Super Hercules itu, nantinya akan ditempatkan di Lanud Halim Perdanakusuma dan menjadi kekuatan dari Skadron Udara 31.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan perihal bakal memensiunkan C-130 Hercules tipe lawas hal itu dalam acara perbincangan “Insight with Desi Anwar” di CNN Indonesia yang ditayangkan, Ahad (16/4).

Tepatnya 13 Januari 2023 lalu, TNI AU telah menensiunkan satu pesawat C-130B nomor registrasi A-1312 milik Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Pesawat tersebut telah mengabdi di TNI AU selama 47 tahun lamanya.

Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan, armada pesawat angkut C-130 Hercules sudah banyak jasanya bagi bangsa dan negara Indonesia sejak tahun 1960-an.

Baca juga: Satu Unit C-130J-30 Super Hercules Perkuat Skadron Udara 31 TNI AU
Pesawat Angkut C-130J-30 Super Hercules varian terbaru milik TNI AU. (Foto:Istimewa/Benandrian)

Pesawat C-130 Hercules, lanjut KSAU, Dioperasikan oleh TNI AU untuk melaksanakan misi Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) seperti penanggulangan bencana alam dan bantuan kemanusiaan lainnya.

Dipilihnya varian C-130J Super Hercules yang baru, kata KSAU, sebagai bentuk keberlanjutan (sustainability) dan komunalitas (komunalitas) dari pesawat-pesawat yang sudah dimiliki oleh TNI AU.

Selain itu, TNI AU tentunya sudah familiar dan sangat berpengalaman dalam mengoperasikan keandalan C-130 Hercules. Sehingga, pemilihan penggantinya tetap jatuh kepada C-130J Super Hercules.

KSAU juga menerangkan, hanya saja varian pesawat angkut C-130J Super Hercules yang dipilih sebagai pesawat angkut militer merupakan varian yang canggih dibandingkan pendahulunya.

Diterangkan pula, bahwa kegiatan program pelatihan penerbangan untuk mengoperasikan varian C-130J di Indonesia akan dimulai pada bulan Mei 2023.

Bahkan kauh sebelum pesawat pertama C-130J Super Hercules tiba, TNI AU telah mengirimkan para pilot dan teknisi serta load master pesawat ini ke pabrik Lockheed Martin.

Sementara, untuk pelatihan bagi penerbang yang mengawaki C-130J Super Hercules dilaksanakan selama tiga bulan termasuk latihan penerbangan menggunakan simulator.

Untuk empat unit C-130J Super Hercules sisanya, yang dibeli Kemhan RI dari Lockheed Martin satu-persatu akan dikirim ke Indonesia pada tahun ini dan yang terakhir pada awal tahun depan.

Kemudian seluruh pesawat C-130 Hercules lama berada di Skadron Udara 31, selanjutnya bakal dipindahkan pengoperasiannya ke Skadron Udara 32.

Baca juga: 47 Tahun Mengabdi, Pesawat C-130B Hercules A-1312 TNI AU Pensiun