IndexU-TV

Top 10 Keamanan Siber Terbaik di ASEAN, Indonesia Ranking Berapa?

Ilustrasi operasional keamanan siber. (Foto:Dok/Ersegment)

JAKARTA – Tingkat keamanan siber yang dibangun Pemerintah Indonesia dipertanyakan, setelah pusat data nasional (PDN) disandera ransomware oleh kelompok peretas atau hacker Brain Cipher baru-baru ini.

Serangan siber terhadap website dan PDN sangat mengkhawatirkan, dan tentunya akan berdampak terjadinya kebocoran data masyarakat Indonesia.

Lantas, seburuk apa dan seberapa siap sistem keamanan siber Indonesia? Bila dibandingnkan dengan negara-negara di tingkat ASEAN untuk menangkis serangan siber.

Berikut penjelasan dari National Cyber Security Index (NCSI).

Sebelumnya, pusat data nasional sementara (PDNS) pun menjadi korban salah satu serangan hacker, yang mengakibatkan 47 domain layanan atau aplikasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) hingga imigrasi tidak dapat diakses.

Serangan siber ini pun menjadi buah pertanyaan sebagian masyarakat Indonesia. Lantaran, Indonesia masuk dalam kategori empat besar negara dengan keamanan siber terbaik di kelompok Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dengan skor 63,64 dibawah Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

Berdasarkan data dari NCSI per September 2023, Indonesia menduduki peringkat keempat yang memiliki sistem keamanan siber terbaik dalam kelompok negara Kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) 2023.

Sementara dalam peringkat dunia, Indonesia menduduki posisi 49 dari 176 negara.

Indonesia meraih 63,64 poin dari skor maksimal 100 poin. Peringkat dan poin Indonesia setara dengan Filipina.

Namun keduanya lebih baik dibandingkan negara tetangga ASEAN lainnya seperti Brunei, Vietnam, Kamboja, Laos dan juga Myanmar.

Peringkat negara ASEAN dan dunia dengan sistem keamanan siber terbaik. (Grafis:Rico Barino/Ulasan.co)

NCSI merupakan indeks yang dibuat oleh e-Governance Academy Foundation, sebuah organisasi non-pemerintah yang berbasis di Estonia.

Dalam hal ini, NCSI mengukur seberapa siap suatu negara dalam melindungi ruang siber dari berbagai aspek, seperti hukum, kebijakan, organisasi, kapasitas, kerja sama, pendidikan, dan kesadaran.

Penilaian dari NCSI ini berdasarkan dari sejumlah indikator seperti aturan hukum negara terkait keamanan siber, ketersediaan lembaga pemerintah di bidang keamanan siber, kerja sama pemerintah terkait keamanan siber.

Selain itu, NCSI juga membuat penilaian dari bukti-bukti publik seperti situs resmi pemerintah atau program lain yang terkait.

Meskipun indeks keamanan siber Indonesia 2023 naik dibanding 2022, akan tetapi Indonesia masih mengalami kebocoran data yang cukup memperihatinkan.

Exit mobile version