Ia juga menambahkan bahwa dalam waktu dekat, dua perusahaan dalam negeri akan menawarkan solusi pengelolaan sampah di Batam. Herman mengaku, selama ini nvestor terhambat oleh kebutuhan anggaran dari pemerintah daerah untuk mendukung pengelolaan sampah, dengan biaya sekitar Rp300 ribu sampai Rp400 ribu per ton.
“Dengan tingkat tonase sampah di Batam mencapai 850 ton per hari, diperkirakan diperlukan anggaran sekitar Rp260 juta per harinya untuk biaya ‘tapping fee’,” katanya.
Ia berharap, melalui inisiatif pemilahan sampah dan juga kegiatan sosialisasi yang diadakan dua kali dalam seminggu dapat mendorong masyarakat dalam memilah sampai di rumah-rumah maupun lingkungannya masing-masing.
“Dengan upaya bersama dan kesadaran masyarakat, kami berharap terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan di Kota Batam,” harapnya. (*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News
