UNHCR Ungkap Penyebab Lambatnya Proses Pengungsi di Indonesia Menuju Negara Ketiga

UNHCR Ungkap Penyebab Lambatnya Proses Pengungsi di Indonesia Menuju Negara Ketiga
Communication Associate UNHCR Indonesia Dwi Anisa Prafitria. (Foto: Muhammad Chairuddin)

Selain itu, pelatihan itu juga ditujukan untuk membekali para pengungsi sebelum pindah ke negara ketiga. Kendati demikian, Dwi mengakui program tersebut sedikit terkendala lantaran masih mewabahnya COVID-19. Program-program itu pun kerap kali dilaksanakan secara Dalam Jaringan (Daring) atau online.

“Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah pengungsi yang cukup sedikit dibandingkan dengan negara penerima lainnya.”

“Kita (Indonesia) 13 ribu orang, Malaysia sudah 170 ribu oran, Filipina sekitar 90 ribu orang, Pakistan dan Bangladesh sudah hampir 1 juta orang,” ungkapnya.

Dwi memastikan pihaknya selalu berupaya mencari solusi untuk para pengungsi baik dari pemindahan ke negara ketiga, maupun jalur lainnya seperti pendidikan (beasiswa untuk bersekolah), atau bahkan kembali ke negara asalnya apabila memungkinkan.

Berdasarkan data yang didapat ulasan, setidaknya terdapat 400 orang pengungsi di Kabupaten Bintan yang masih menunggu kepastian pemindahan ke negara ketiga. Bahkan, beberapa di antaranya mengaku telah tinggal di Kabupaten Bintan selama delapan hingga sepuluh tahun.

Selain itu, puluhan pengungsi telah mencoba melakukan aksi bunuh diri lantaran depresi. Belasan di antaranya pun telah merenggang nyawa. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *