Walhi Bantah Klaim Bahlil Sebut 70 Persen Warga Pasir Panjang Bersedia Direlokasi

Mentri Investasi/BKPM RI, Bahlil Lahadalia (tengah) saat mengunjungi rumah sementara di Bida Asri 3 Sambau, Nongsa, Jumat (06/10/2023). (Foto:Muhammad Ishlahuddin/Ulasan.co)

BATAM – Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia mengklaim, jika warga Pasir Panjang sudah 70 persen bersedia direlokasi.

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai berkunjung ke Rempang, untuk mengadakan pertemuan dengan masyarakat Tanjung Banun, Jumat (06/10).

“Data dari Pasir Panjang itu sudah 70 persen, mereka yasng ingin melakukan pergeseran,” kata Bahlil saat melihat rumah tunggu yang berada di Bida Asri 3, Sambau, Nongsa.

Bahlil juga mengatakan, dari data yang ia terima saat ini 341 kepala keluarga (KK) dari 900 KK telah bersedia untuk digeser.

“17 KK sudah kita tempatkan ke lokasi ini (Bida 3). Rumah sementara sampai dengan rumah mereka jadi,” kata Bahlil.

Baca juga: Bahlil Kembali ke Rempang, Warga Sambut dengan Ujuk Rasa
Baca juga: Persoalan Rempang Bukti Kebijakan BP Batam Sudah Berbau Politis

Sementara itu, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau, Boy Ferry Even Sembiring, membantah jika 70 persen warga Pasir Panjang telah bersedia direlokasi.

“Dari data kita, ada total 139 kepala keluarga di Pasir Panjang. Hanya sekitar 30-an yang bersedia direlokasi,” kata Boy Ferry Even Sembiring.

Boy juga meminta, dari 30 warga yang bersedia tersebut, harus dirincikan kembali siapa saja mereka dan status kepemilikan lahannya.

“Apakah mereka punya tanah di situ, mereka warga asli, mereka pegawai BP Batam atau TNI Polri. Siapa 30 ini, bukalah datanya,” kata Boy.

Ia juga meragukan akurasi data yang selama ini disampaikan BP Batam. Boy pun berharap, BP Batam harus lebih terbuka dengan data yang mereka miliki.

“Dari awal, pascatanggal 7 (September 2023]), baik Kapolri, Mahfud MD, Bahlil, Rudi, mereka mengkuantifikasi data secara sebrono dan sembarangan. Tidak ada data valid,” kata dia.