TANJUNGPINANG – Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, memberikan apresiasi tinggi kepada ibu-ibu yang tetap semangat melangkahkan kaki ke masjid dan menuntaskan bacaan Al-Qur’an, meskipun di tengah berbagai kesibukan.
“Semoga ibu-ibu selalu diberkahi kesehatan dan keberkahan dari Allah SWT,” ujar Lis dalam acara Khataman Al-Qur’an yang juga dirangkaikan dengan pemberian sembako bagi kaum dhuafa.
Acara yang berlangsung di Masjid Babussalam, Jalan Pramuka Lorong Tanama, pada Sabtu 15 Maret 2025 ini, diselenggarakan oleh Bundo Kanduang Kota Tanjungpinang dan BKMT Permata Tanjung Ayun Sakti.
Namun, di balik suasana religius dan penuh kebersamaan itu, Lis juga menyinggung tantangan besar yang tengah dihadapi pemerintahannya, khususnya dalam menyelamatkan kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang sedang tidak sehat.
Lis mengungkapkan bahwa sejak dirinya dan Wakil Wali Kota Raja Ariza dilantik sepuluh hari lalu, mereka langsung dihadapkan pada berbagai persoalan administrasi yang mendesak.
“Saya fokus pada pembahasan revisi anggaran, sementara Pak Wakil menghadiri beberapa kegiatan mewakili saya,” jelasnya.
Salah satu masalah utama adalah anggaran pegawai, di mana tunjangan baru dianggarkan untuk enam bulan pertama, sementara sembilan bulan sisanya masih perlu solusi. Selain itu, ada defisit tunda bayar serta kewajiban terhadap 450 tenaga kerja, termasuk petugas kebersihan, sopir, dan satpam.
“Tidak mungkin saya memberhentikan 450 orang ini. Saya sudah putuskan mereka tetap bekerja, dan gaji mereka akan dibayarkan. Alhamdulillah, dasar pembayaran gaji sudah kami selesaikan, dan Insyaallah dalam waktu dekat semuanya akan tuntas,” tegasnya.
Baca juga: Program Lis-Raja Wajibkan Sertifikat Iqra dan Khatam Al-Qur’an, Dapat Apresiasi Besar
Untuk mengatasi krisis keuangan ini, Pemkot Tanjungpinang menerapkan strategi efisiensi anggaran. Beberapa program yang belum berjalan harus ditunda demi memastikan kesejahteraan tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya pada gaji mereka.
“Prioritas kami saat ini adalah memenuhi hak mereka. Meskipun ada visi dan misi yang harus dikorbankan, kesejahteraan masyarakat tetap menjadi yang utama,” tutup Lis. (mba/*)
Ikuti Berita Ulasan.co di Google News