BINTAN – Warga Kampung Tanjung Kapur, Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) keluhkan serangan lalat yang berasal dari limbah aktivitas peternakan ayam milik PT Japfa.
Salah satu warga Didi, yang rumahnya tidak jauh dari perternakan ayam tersebut mengatakan, warga sekitar sudah tidak bisa menyetok makanan ke dalam kulkas lantaran adanya serangan lalat kecil.
“Sekarang kami kalau makan harus beli yang sekali makan. Tidak bisa stok lagi,” kata Didi saat ditemui, Kamis 04 Juni 2024.
Didi menambahkan, warga sudah melaporkan ke pihak RT dan RW setempat atas kejadian yang menimpa warga akibat gangguan lalat karena adanya limbah dari peternakan ayam PT Japfa.
Sementara itu, Roby, Ketua RT 04 RW 05 mengatakan, kejadian tersebut sudah berlangsung lama lantaran adanya kandang ayam milik PT Japfa yang beroperasi disana.
“Kurang lebih satu tahun ini lalat menyerang makanan yang ada di rumah warga,” ujar Roby.
Dia menyebutkan, warga di daerah tersebut sudah menemui pihak PT Japfa untuk meminta kompensasi dan solusi atas kejadian yang ditimbulkan dari peternakan perusahaan itu.
“Sudah pernah kita berdiskusi, tapi sampai saat ini kami hanya diberikan kompensasi berupa pupuk yang mana pupuk itu dijual kembali untuk mendapat rupiah,” sambung Roby.
Menurutnya, hal tersebut tidak sebanding atas apa yang dialami warganya karena menyangkut kesehatan warga, karena lalat tersebut langsung menyerang makanan milik mereka.
“Disini kurang lebih ada 140 KK. Lalat ini kalau udah hinggap, makanan sudah tidak bisa dikonsumsi lagi. Makanya kami takut ada penyakit yang ditimbulkan,” tuturnya.
Roby berharap, pemerintah dan pihak PT Japfa segera mencarikan solusi agar tidak menimbulkan masalah baru.
Diketahui, jenis lalat yang menyerang warga Kampung Tanjung Kapur, Kabupaten Bintan merupakan lalat limbah dengan nama latin Psychodidae.
