BATAM – Seorang YouTubers, Ferry Kesuma membongkar aksi sindikat peminta sumbangan palsu alias fiktif di simpang-simpang lampu merah Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Ferry Kesuma mengungkapkan, sindikat itu beranggotakan empat orang. Tiga wanita dan satu pria. Keempat orang tersebut meminta sumbangan di lampu merah, dengan membawa poster seorang bayi yang menderita sakit Pneumonia Tiroid.
Kecurigaannya kepada empat orang itu, bermula lantaran telah menemukan mereka meminta sumbangan dengan modus yang sama di tempat lain pada 2022 lalu.
“Keempat orang ini adalah orang yang sama, yang saya temui di 2022 silam. Yang mereka lakukan saat itu, adalah kegiatan yang sama,” ujarnya, Sabtu (29/07).
Saat itu, Ferry berinisiatif memberikan bantuan untuk anak yang ada di poster mereka. Pada tahun 2022 lalu, keempat orang itu menyebutkan anak tersebut sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Awal Bros Batam.
Akan tetapi, ternyata anak tersebut tdak ada di RS Awal Bros sebagaimana keterangan para peminta sumbangan.
“Namun saat saya konfirmasi ke pihak Rumah Sakit, tidak ada ternyata pasien anak yang menderita Pneumonia Tiroid,” ucap pemilik akun YouTube Ferry Kesuma itu.
Ferry kemudian berusaha mencari keempat pelaku itu. Akan tetapi, keempatnya telah hilang dari tempat mereka bertemu.
Selang setahun tepatnya Juli 2023, Ferry bertemu kembali dengan keempat orang tersebut. Keempatnya masih meminta sumbangan dengan poster dan alasan yang sama.
Akan tetapi, tempat perawatan anak di poster mereka telah berpindah yakni ke Pekanbaru.
“Di sini mereka memberikan keterangan berbeda. Mereka bilang anak ini dirawat di salah satu Rumah Sakit di Tembilahan,” ungkapnya.
Kemudian Ferry kembali melakukan pengecekan ke rumah sakit terkait. Hal yang sama pun kembali terjadi. Ia tak menemukan pasien itu di data rumah sakit yang disebut pelaku peminta subangan.
“Saya langsung interogasi, dan keempat orang ini akhirnya mengaku bahwa mereka tidak kenal dengan anak ini,” tegasnya.
Akhirnya, keempat orang itu mengaku menggunakan uang hasil sumbangan tersebut untuk kepentingan sehari-hari mereka. Bahkan, mereka terus berkeliling di sejumlah lampu merah.
“Sehari berkeliling di beberapa lampu merah, mereka bisa dapat uang Rp1,7 juta,” tuturnya.
Dari temuan itu, Ferry langsung menyerahkan keempat orang itu ke Dinas Sosial Kota Batam.
Sementara itu, salah seorang pelaku membenarkan hal tersebut. Mereka mengaku tidak mengenal anak di poster itu.
“Duitnya untuk kami bang. Ini kan kami ambilnya dari Tembilahan,” kata salah seorang wanita dari video Ferry saat menemui keempat orang itu.
Hingga berita ini dimuat, Ulasan.co masih berupaya mengonfirmasi Dinas Sosial Kota Batam.