63 Film dari 26 Negara akan Tampil di Bali Internasional Film Festival 2022

Tangkapan layar terkait Bali Festival Film 2022 dari laman www.balinale.com. ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

DENPASAR – Sebanyak 63 karya film yang mewakili 26 negara di dunia akan tampil di ajang Bali International Film Festival atau Balinale pada 9-12 Juni 2022 di Cinema XXI Beachwalk, Kuta, Bali.

Selain itu, Balinale juga menghadirkan program film-film panjang dan pendek, dokumenter serta dan film doku-drama sebagai film yang dihadirkan di layar bioskop maupun kanal-kanal daring atau online (streaming).

Sebanyak 63 film yang mewakili 26 negara akan diputar selama empat hari pelaksanaan festival.

Awal kegiatan yakni pemutaran perdana dunia (World Premiere) film Keluarga Cemara 2 secara resmi membuka rangkaian festival pada 9 Juni 2022 dengan menghadirkan Ismail Basbeth, selaku sutradara Keluarga Cemara 2.

“Balinale tahun ini akan terus mengikuti tradisi panjangnya, dalam menghadirkan film-film independen dengan beragam genre, gaya, dan bahasa,” kata Pendiri dan Direktur Eksekutif Balinale, Deborah Gabinetti dalam keterangan tertulisnya di Denpasar, Kamis (19/05).

Ia menambahkan, sebagian besar merupakan film yang baru dirilis dan termasuk berkelas World Premiere, Asian Premiere maupun Indonesian Premiere, baik dari produser global maupun produser lokal.

Semua yang akan ditampilkan, demi memuaskan para movie-goers, pelaku industri, komunitas maupun para penonton awam.

Baca juga: Festival Film Cannes Resmi Dibuka

“Untuk pertama kalinya kami akan membawakan ke Indonesia sebuah presentasi hologram yang unik dan langsung,” ujar Gabinetti.

Program ini merupakan persembahan produser dan sutradara Hong Kong, Stanley Kwan yang menghadirkan karya inovatif klasik yang sudah direnovasi, yaitu Rouge (1988) sekaligus menandai perayaan tahun ke-25 Hong Kong SAR.

Untuk pembelian tiket masuk melalui http://www.balinale.com/festival/, dan pendaftaran dibuka pada 21 Mei.

Program online akan melalui Book My Show https://balifilmfest.bigtix.io/.

Sementara detail judul dan jadwal pemutaran film, dapat dilihat di situs-web festival, www.balinale.com

Balinale yang diakui secara internasional, sebagai salah satu festival film utama di Asia Tenggara, kata dia, dikenal karena pengetahuan khusus dan pentingnya dalam mendukung perfilman independen Indonesia.

Selain itu, juga mempromosikan pembuat film Indonesia, baik yang sudah mapan maupun para pemula yang berkembang, kreatif dan memahami dinamika isu-isu mutakhir.

Misi festival Balinale adalah untuk mempromosikan sinema independen dan menampilkan karya-karya terbaik dari film Indonesia, yang semakin banyak mendapat pengakuan global di festival film internasional seperti Locarno Film Festival, Toronto dan Red Sea Festival di Arab Saudi, Busan di Korea Selatan, dan Seattle.

“Sudah menjadi semangat kami untuk mengekspos film Indonesia bersama dengan line-up internasional, yang kami harap akan mendorong kebanggaan dan semangat para pembuat film lokal kami,” ucapnya.

Baca juga: 6 Hari Tayang, Film KKN di Desa Penari Ditonton 2 Juta Orang

Balinale juga melihat bahwa para pembuat film Indonesia terus mengeksplorasi tema dan genre baru untuk kemajuan industri dan ekosistem baru, di luar tema-tema ketertarikan penonton film akan film laga dan horor.

Hadirnya film dengan tema dan isu seputar kepahlawanan, perempuan dan budaya menjadi semangat positif.

Sekaligus menguji coba platform tontonan baru, seperti streaming serta bioskop tradisional.

Ada keinginan kuat para pelaku industri perfilman Indonesia menjadikan Indonesia sebagai produsen film terbesar ketiga di dunia setelah Hollywood dan Bollywood.

“Ada semangat baru yang lebih terarah dan sangat jelas dari para film-maker di seluruh Indonesia. Dan rasanya industri perfilman global harus melihat semua pencapaian positif dari industri perfilman Indonesia ini,” ujar Gabinetti.

Baca juga: Jason Momoa Akan Bergabung dengan Film Minecraft