TANJUNGPINANG – Masyarakat Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) tumpah ruah menyaksikan festival lampion yang berlangsung di kawasan Kota Lama Jalan Merdeka, Tanjungpinang, Jumat (29/09/2023) malam.
Festival lampion tersebut dibuka Gubernur Kepri dan turut dihadiri Pj Walikota Tanjungpinang, Ketua DPD Asparnas Kepri, anggota DPR RI dan FKPD dengan memukul tambur.
Ketua DPD Asparnas Kepri, Mulyadi Tan mengatakan, dengan adanya event festival lampion, tentunya akan menjadi daya tarik untuk wisatawan mancanegara (wisman).
Mulyadi berharap, tingginya antusias masyarakat menyaksikan kegiatan tersebut, maka ke depannya festival lampion akan lebih semarak dari pada tahun ini dan tahun sebelumnya.
“Semoga, kegiatan ini dapat menjadi kegiatan yang rutin digelar tiap tahun, dan menjadi daya tarik bagi wisman maupun wisatawan nusantara,” kata Mulyadi Tan disela-sela acara.
Ia menyebutkan, banyak efek domino yang dapat dirasakan masyarakat Kota Tanjungpinang dari festival lampion yang diselenggarakan itu.
“Selain hiburan bagi warga, bisa kita lihat pelaku UMKM atau pedagang merasakan dampak dari event tahunan ini,” ucapnya.
Sementara itu, Pj Walikota Tanjungpinang, Hasan menyampaikan, festival lampion merupakan sebuah tradisi dari etnis Tionghoa.
Menurut Hasan, tradisi ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Tanjungpinang dan memajukan sektor pariwisata.
“Tahun depan tidak menutup kemungkinan akan ada tamu dari luar negeri, dan kita undang juga dari berbagai daerah seperti Riau, Medan dan lainnya,” ucap Hasan.
“Kita sangat mengapresiasi Asparnas dengan menggelar event seperti ini. Nantinya kita akan buat jadi lebih meriah lagi,” sambungnya.
Banyaknya masyarakat yang hadir di kegiatan tersebut, juga menjadi berkah tersendiri bagi pedagang kaki lima yang sejak sore sudah berjualan di kawasan tepilaut.
Lisa, salah seorang warga mengatakan, sangat senang dengan adanya festival lampion yang sudah dua kali digelar.
“Iya banyak hiburan dari budaya yang ditampilkan, bukan hanya dari teman-teman etnis Tionghoa tapi ada juga dari suku lainnya,” kata Lisa.
Menurutnya, kegiatan tersebut harus rutin digelar agar menjadi daya tarik wisatawan dan menjadi hiburan bagi masyarakat Kota Tanjungpinang, dan Kepri secara umum.
“Harus dong, kalau bisa tahun depan lebih ramai lagi dan lebih bagus lagi,” harap Lisa.
Agung, salah seorang pedagang minuman yang berjualan di Tugu Sirih merasakan manfaat dari event tersebut, dan bahkan omzet dagangannya meningkat dari biasanya.
“Biasanya Rp100 ribu hingga Rp200 ribu. Alhamdulillah hari ini ramai karena ada festival lampion, dan omzet meningkat kurang lebih Rp400 ribuan,” ujar Agung.
Ia pun berharap, ke depannya semakin banyak kegiatan serupa dan melibatkan pelaku usaha kecil di kawasan Tepilaut Kota Tanjungpinang.
“Kalau banyak kegiatan, pedagang kayak kami kan dapat berkah juga. Terutama untuk ekonomi kami,” pungkasnya.