BINTAN – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Nafriyon angkat bicara terkait adanya kalangan pelajar yang diduga akan melancarkan perang sarung di Jalan Lintas Timur, Kecamatan Bintan Timur.
Nafriyon menyayangkan kalangan pelajar melakukan aksi yang tidak patut tersebut dilakukan saar bulan suci Ramadan. Salah satunya aksi perang sarung.
Seharusnya, kata dia kepada ulasan.co, Ahad 17 Maret 2024, para pelajar berbuat kegiatan yang positif di bulan suci Ramadan. Seperti salat tarawih hingga tadarusan di surau maupun di masjid.
“Harusnya mereka melakukan kegiatan positif selama Ramadan, bukannya perang sarung dan balapan liar,” kata Nafriyon.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat khususnya para orangtua untuk mengawasi aktivitas anaknya selama di Ramadan. Supaya mengetahui apa yang dilakukan anaknya selama bulan Ramadan.
Selain orang tua, pihak sekolah juga ikut serta mengawasi prilaku maupun aktivitas pelajarnya di bulan suci Ramadan.
“Buatlah kegiatan keagamaan selama bulan puasa di sekolah, seperti tadarusan, atau menghafal Alquran dan kegiatan lainnya. Sehingga anak kita tidak melakukan hal yang tidak diinginkan semua pihak,” sebut dia.
Sebelumnya polisi mengamankan 7 pelajar yang diduga hendak melakukan aksi Perang Sarung di Kijang, Bintan Timur, Kepulauan Riau (Kepri), 17 Maret 2024 dini hari.
Tujuh pelajar tersebut langsung digelandang ke Polsek Bintan timur untuk dimintai keterangan dan diberikan pembinaan.
Pelajar yang digiring ke Polsek Bintan Timur tersebut berinisial R, SF, RNK, RM, AS, HSW, dan ABBM.
Pasalnya, polisi menemukan tiga helai sarung di dalam jok motor milik mereka. Sarung yang ditemukan sudah berbentuk seperti sabuk atau pecut.