Pimpin PBSI, Komjen Fadil Imran Bidik Emas di Olimpiade 2028 Los Angeles

Ketua Umum PBSI, Komjen Pol Muhammad Fadil Imran. (Foto:Dok/PBSI)

JAKARTA – Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Muhammad Fadil Imran mengungkapkan target jangka pendek hingga jangka panjang, usai terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) PBSI periode 2024-2028.

Fadil secara aklamasi terpilih sebagai Ketum PBSI dalam Musyawarah Nasional PBSI XXIV/2024 di Hotel Empire Palace, Surabaya, Sabtu 10 Agustus 2024.

Bulu Tangkis menjadi sorotan, setelah gagal meneruskan tradisi medali emas dan hanya membawa pulang satu perunggu di Olimpiade 2024 Paris.

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri ini mengungkapkan targetnya, mulai jangka pendek yakni memperbaiki sarana dan prasarana. Sementara jangka menengah, ia menargetkan peningkatan prestasi atlet secara merata.

“Target jangka panjang kami adalah meraih medali emas di Olimpiade 2028 Los Angeles di Amerika Serikat (AS) serta meraih kuota di semua sektor,” kata Muhammad Fadil Imran.

Fadil juga menekankan, pentingnya perencanaan yang matang dalam menjalankan roda organisasi.

“PBSI harus biasa bekerja dengan strategi dan grand design rencana tahunan, dukungan belanja modal, belanja barang seperti layaknya institusi yang lain,” sambung Fadil.

Dia optimistis target-target yang telah ditetapkan PBSI dapat tercapai. Ia juga mengapresiasi dukungan penuh dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

“Karena badminton adalah olahraga yang membanggakan bangsa ini. Dan olahraga yang bisa menggembirakan seluruh rakyat Indonesia. Apalagi tadi pak menteri sudah memberikan statement, bahwa Kemenpora akan mendukung penuh PBSI ke depan untuk meraih apa yang menjadi tujuan PBSI,” terang dia.

Untuk menyusun kepengurusan, Fadil akan dibantu empat anggota formatur. Mereka adalah Alex Tirta (Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta), Yudanegara (Yogyakarta), Suharto (Bengkulu), dan Tonny Wahyudi (Jawa Timur).

Tim formatur tersebut diberi waktu selama sebulan untuk menyusun kepengurusan PP PBSI 2024-2028.

Fadil yang juga sebagai Ketua Tim Ad Hoc dan Sekjen PBSI menyatakan, PBSI bertanggung jawab atas kegagalan Tim Badminton Indonesia menyumbangkan medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Sebelumnya, Fadil menyatakan semua pihak merasa sedih dan terpukul karena gagal di Olimpiade 2024 Paris.

Karena itu, lanjut dia, PBSI tidak akan berdiam diri usai kegagalan ini. Fadil menyampaikan, pihaknya akan menggelar forum diskusi, dan mendengarkan masukan dari berbagai pihak.

“Tentu atas segala hal capaian ini semua merasa sedih dan terpukul. Saya pun merasa demikian. Kami akan melakukan evaluasi secara menyeluruh setelah pulang ke tanah air.”