Kepri Kejar Target Vaksinasi Lansia, Ansar: Mesti Door to Door

Kepri Kejar Target Vaksinasi Lansia, Ansar: Mesti Door to Door
Vaksinasi lansia di kantor Kejati Kepulauan Riau (Kepri) di Tanjungpinang, Kamis (5/8). (Foto: Antara)

Tanjungpinang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) terus menggenjot capaian vaksinasi bagi warga lanjut usia (Lansia) di wilayah itu karena masuk dalam kelompok yang sangat rentan terpapar COVID-19.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, dari data vaksinasi yang dimiliki oleh Pemprov Kepri berbeda dengan data yang ada di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Di cacatan lansia, kita sudah 68 persen. Akan tetapi di dasbordnya Kementerian Kesehatan, kemarin itu baru 52 persen,” kata Ansar, saat menghadiri kegiatan vaksinasi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di SMA Negeri 4 Tanjungpinang, Sabtu (13/11).

Baca juga: Gubernur Kepri Minta Nakes Tak Paksa Lansia Ikut Vaksinasi

Ansar berpendapat, bahwa untuk mencapai target vaksinasi dari Kemenkes tidak mudah. Karena proses vaksinasi terhadap lansia harus menggunakan cara pendekatan yang berbeda.

“Sekarang untuk mendapatkan lansia untuk mempercepat vaksinasi lansia ini memang tidak mudah, mesti door to door,” ujarnya.

Ia menyampaikan, akan melakukan koordinasi dan rapat evaluasi untuk mengejar target vaksinasi lansia yang tertinggal.

“Jadi mesti ada kerja ekstra. Kita harus kejar 2 persen lagi untuk mencapai target 70 persen,” ungkapnya.

Baca juga: Antusias Lansia Ikut Vaksin di Kejati Kepri, Ikhtiar Terhindar COVID-19

Ia menambahkan, bahwa data lansia dulunya tidak masuk kedalam data sendiri melainkan masuk kedalam data kelompok pelayan publik.

“Problemnya, dulu sebelum lansia dikatagorikan dalam data sendiri, lansia kita ini di vaksin, dan banyak masuk ke kelompok pelayan publik,” imbuhnya.

“Kalau mau diverifikasi harus diperiksa satu persatu. Jadi saya pikir ya sudah kita kejar aja datanya,” ujarnya.

Ia pun berharap, setiap proses vaksinasi yang telah dilakukan kepada para lansia untuk segera dimasukan kedalam aplikasi. Sehingga data-data lansia yang sudah di vaksin tidak terlewat lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *