Perampok Ikat dan Lakban Mulut Dosen, Mahasiswa dan Satpam STAIN Sultan Abdurrahman

Perampok Ikat dan Lakban Mulut Dosen, Mahasiswa dan Satpam STAIN Sultan Abdurrahman
Polisi membawa brankas kampus STAIN Sultan Abdurrahman yang dibobol perampok (Foto: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Perampok menyekap enam korban dengan mengikat dan melakban mulut saat beraksi di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sultan Abdurrahman, Jalan Lintas Barat, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (10/06) dini hari.

Keenam korban adalah Eko selaku staf kampus dan seorang mahasiswa Zulfan yang sempat dirawat di rumah sakit, serta Tedy selaku dosen, Bambang (satpam), Deva (satpam) dan Hafiz (mahasiswa) saat peristiwa berlangsung.

Wakil Ketua III STAIN Sultan Abdurrahman, Abdul Rahman mengatakan, sekitar lima orang perampok mengikat tangan enam orang korban menggunakan kabel charger dan tali. Kemudian, semua mulut enam orang tersebut di lakban, dan kepala langsung ditutup menggunakan sarung.

“HP (handphone) mereka diambil, dimasukkan ke dalam ember yang ada air,” kata Abd Rahman di lokasi.

Perampok Ikat dan Lakban Mulut Dosen, Mahasiswa dan Satpam STAIN Sultan Abdurrahman
Wakil Ketua III STAIN Sultan Abdurahman Kepri, Abd Rahman. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

Selain itu, kata dia, brankas kampus berisi dokumen penting juga dibobol perampok. Hanya saja, dirinya tidak tahu persis yang diambil oleh perampok tersebut. “Saya tidak tahu yang diambil itu. Yang saya tahu server CCTV yang dibawa oleh perampok itu,” ucapnya.

Baca juga: Kampus STAIN Sultan Abdurrahman Dirampok, Pelaku Sekap dan Aniaya Staf Kampus dan Mahasiswa

Atas musibah ini, pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian untuk menangani kejadian di kampus tempatnya mengabdi. “Kita serahkan sepenuhnya ke pihak berwajib,” sebut dia.

Kasus tersebut kini ditangani pihak kepolisian. “Lagi penyelidikan, sekarang ditangani Polres Bintan,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Gunung Kijang, Bintan, AKP Melki Sihombing di Bintan.