Ada Pekerja Tewas, Manajemen PT BAI Sembunyi dari Kejaran Awak Media

Pintu masuk ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang menuju PT BAI di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri). (Foto:Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Manajemen PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) menolak dikonfirmasi oleh awak media soal tewasnya seorang pekerja yang bernama Frengky Malonda.

Frengky Malonda (42) ditemukan tak bernyawa di kawasan penimbunan lahan PT BAI tepatnya di Desa Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), Ahad (27/08).

PT BAI bungkam saat awak media berusaha mengkonfirmasi terkait kecelakaan kerja yang menewaskan Frengky Malonda.

Frengky merupakan seorang pekerja subkontrak dari PT Maxima Arta yang bekerja untuk PT BAI.

Saat beberapa awak media mendatangi PT BAI, namun tidak diperkenankan bertemu langsung dengan pihak manajemen PT BAI. Larangan tersebut disampaikan pihak security atau satpam perusahaan itu di pintu masuk, Rabu (30/08).

“Kalau wartawan mau konfirmasi ke pos utama saja, ya,” ucap M Nasir, salah seorang Security yang sedang berjaga di pos sambil mengarahkan awak media ini.

Baca juga: Pekerja Tewas di PT BAI Sempat Pamitan Mau Pergi Jauh ke Orang Tuanya

Tidak lama kemudian, awak media kembali dicegat oleh Satpam di pos utama masuk menuju ke Kantor PT BAI.

“Selamat siang bapak. Mau ke mana,” ucap M Akbar, seorang Satpam yang sedang berjaga di pos utama.

Dirinya tidak memperkenankan awak media, untuk masuk hingga bertemu dengan manajemen PT BAI, sebelum mendapat instruksi dari pihak managemen PT BAI.

“Kami tidak dapat arahan dari dalam (manajemen PT BAI),” sebut dia.

Saat itu juga, Direktur Utama PT BAI, Santoni menyebutkan, bahwa dirinya masih berada di Jakarta.

“Saya di Jakarta. Tanya saja langsung ke kantor polisi. Polisi yang tangani. Ini negara hukum, biar saja polisi yang tangani. Saya takut salah menyampaikan,” singkat Santoni.