Air Warga Tanjung Uncang Tak Kunjung Mengalir, Padahal Sudah Diviralkan Lewat Papan Bunga

Air Warga Tanjung Uncang Tak Kunjung Mengalir, Padahal Sudah Diviralkan Lewat Papan Bunga
Aksi protes warga Tanjung Uncang, Kecamatan Batuaji, Batam, Kepulauan Riau, lewat papan bunga baru-baru ini. (Foto: Ist)

BATAMAir bersih di Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Kepulauan Riau, tak kunjung mengalir sampai hari ini, Senin (05/06).

Padahal, warga setempat sebelumnya sudah protes lewat papan bunga. Namun sayang, tak mempan juga, air tetap mengalir.

“Belum mengalir juga dari papan bunga kemarin. Dari bulan puasa, seminggu hidup dua minggu mati. Sebulan ini mati total,” kata Adi, salah seorang warga Perumahan Central Park Residence, Tanjung Uncang, Senin (05/06).

Ia menjelaskan, air yang dibawa oleh PT Moya dengan mobil tanki tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Alhasil warga saling berebut mendapatkan air tersebut.

Untuk menangani kondisi tersebut, ia  harus menumpang di rumah saudaranya mencuci dan mandi keluarganya.

“Sudah disampaikan ke Moya, mereka sudah datang Senin lalu sama BP Batam. Jawabannya sabar saja ditunggu. Tapi nyatanya tidak,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya, Khairunnisa. Ia menuturkan, warga perumahannya baru merasakan kesulitan air pada tahun ini saat berada di bawah naungan PT Moya.

“Tahun-tahun sebelumnya tidak pernah seperti ini. Kalau adaperbaikan ya oke lah paling seminggu. Enggak jelas banget,” tuturnya.

Baca juga: Air Mati, Warga Central Park Residence Batam Protes Lewat Papan Bunga

Menurutnya, aliran air ke perumahannya sangat kecil dan hanya di jalur utama. Terlebih dengan waktu yang tak menentu.

“Tak sampai ke rumah saya karena aliran paling terakhir. Selama ini saya ambil air di rumah papa saya,” lanjut Khairunnisa.

“Kebanyakan kita numpang ke rumah sodara. Ada mobil tangki itu pun hanya 4 Tanki. Tapi ya jadi rebutan. Sekarang, komplek sebelah juga mati,” tambahnya. (*)

Ikuti Berita Lainnya di Google News