Anies dan Ganjar Kompak Mencecar Prabowo

Debat Ketiga Capres
Calon Presiden nomor urut 01 dan 03, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mencecar Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto. (Foto: Tangkapan layar/YouTube/Official UTV)

JAKARTACalon Presiden nomor urut 01 dan 03, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mencecar Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam Debat Presiden dan Wakil Presiden putaran ketiga di Jakarta, tadi malam.

Anies dan Ganjar sama-sama mempertanyakan anggaran negara yang dikelola Kementerian Pertahanan, termasuk yang digunakan untuk membeli alutsista bekas. Anies dan Ganjar kompak mengkritik pembelian alutsista bekas dengan harga yang tinggi.

“Menggunakan pesawat bekas, kapal bekas dan lainnya yang bekas berbahaya untuk keselamatan prajurit. Padahal keselamatan prajurit merupakan hal yang prioritas. Mereka tidak hidup sendiri, melainkan punya keluarga, saudara dan teman,” ujar Anies.

Begitu pula Ganjar, selain menyorot pembelian alutsista bekas, ia juga menyoal perencanaan pengadaan alutsista yang tidak optimal karena tidak menyerap aspirasi dari bawah.
Akibatnya, alutsista yang tidak digunakan terpaksa disimpan di museum.

Perbaikan dalam perencanaan pengadaan alutsista perlu dilakukan, misalkan dengan mengubah sistem dari “top down” menjadi “bottom up”.

“Kami mendengar aspirasi dari para prajurit di seluruh Indonesia. Mereka hanya menggunakan alutsista, tidak memiliki peran memberi sumbang saran terkait apa yang dibutuhkan,” katanya menyinggung.

Baca juga: Prabowo Subianto Enggan Salami Anies Baswedan Usai Debat Ketiga Capres

Ganjar juga membawa data terkait anggaran yang dikelola Kementerian Pertahanan yang relatif tinggi setiap tahun. Data tersebut kemudian dinilai Prabowo keliru.

Prabowo berdalih anggaran Kemenhan menurun, banyak program strategis yang tidak disetujui Kementerian Keuangan. Ia juga menuding COVID-19 yang menyerang Indonesia selama dua tahun menghambat realisasi dari perencanaan Kemenhan.

Namun Prabowo tidak membawa data pembanding, meski Ganjar dan Anies minta agar disampaikan dalam debat, bukan di luar debat. Prabowo juga menyatakan Anies keliru dalam menyampaikan data proyek “food estate” dan luas lahan yang dimiliki Prabowo di saat para prajurit kesulitan mendapatkan tempat tinggal.

“Data yang disampaikan Pak Anies dan Pak Ganjar itu keliru. Saya transparan, saya tida punya cukup waktu untuk menyampaikan dalam debat ini. Saya akan memaparkan data sebenarnya di luar secara terbuka,” tutur Prabowo berdalih.

Anies dan Ganjar menantang Prabowo untuk memaparkan data anggaran yang dikelola Kemenhan. Jika tidak mampu, berarti data yang disampaikan dalam debat adalah fakta yang tidak dapat dikoreksi.

“Seni dalam berdebat, termasuk ketika diberi kesempatan untuk pidato dalam kegiatan internasional hanya 3-4 menit. Waktu ini yang harus mampu digunakan untuk menjelaskan, bukan menjelaskan di luar debat. Ini supaya masyarakat dapat melihat dan menilai,” kata Anies.

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News