JAKARTA – Anwar Ibrahim, pemimpin koalisi Pakatan Harapan (PH) resmi ditunjuk sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia oleh Raja Al-Sultan Abdullah, Kamis (24/11).
Sebelum ditetapkan menjadi PM Malaysia, Anwar Ibrahim harus melakoni drama karena tak ada pemenang mutlak dalam pemilu yang berlangsung pada akhir pekan lalu.
Ia dan rival terberatnya dalam pemilu terseburt, Muhyiddin Yassin pun sempat saling klaim kemenangan. Namun, Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah, akhirnya resmi mengakhiri drama itu dengan menunjuk Anwar menjadi PM Malaysia yang baru.
Nama Anwar Ibrahim keluar sebagai pemenang pemilu setelah Raja Abdullah, berkonsultasi dengan sembilan sultan yang memimpin negara bagian dalam rapat darurat hari ini.
“Setelah mempertimbangkan pandangan Yang Mulia Penguasa Melayu (sultan-sultan Malaysia), Yang Mulia (Raja Abdullah) telah memberikan persetujuan untuk menunjuk Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10,” kata pernyataan Istana Negara seperti dikutip AFP.
Kehidupan politik Anwar memang tak jauh dari drama. Semuanya bermula ketika ketika tokoh kelahiran 10 Agustus 1947 itu, aktif dalam memimpin gerakan siswa Islam di Malaysia pada medio 1960 hingga 1970-an.
Baca juga: Kepulauan Widi Maluku Dilelang di Situs Online, Segini Harganya !
Sebagai aktivis yang lantang menyuarakan reformasi, Anwar Ibrahim pertama kali merasakan dinginnya lantai bui pada 1974. Kala itu, ia ditangkap di bawah Undang-undang Keamanan Internal (ISA).
Anwar ditangkap karena menggelar unjuk rasa, untuk menentang kemiskinan dan kelaparan di daerah pinggiran. Berlandaskan aturan tersebut, Anwar dijebloskan ke penjara selama 20 bulan tanpa perlu menjalani proses peradilan.
Sebagaimana dilansir Al Jazeera, saat itu lah Anwar menarik perhatian Mahathir Mohamad, yang di kemudian hari naik takhta menjadi PM Malaysia pada 1981.
Setelah keluar dari hotel prodeo, Anwar mengejutkan para rekan perjuangannya. Ketika memutuskan untuk bergabung dengan partai berkuasa, UMNO di bawah pimpinan Mahathir.
Meniti karier politik
Melalui kepercayaan Mahathir, karier politik Anwar pun kala itu langsung melesat. Pada 1983, Anwar ditunjuk menjadi Menteri Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga sebelum mengambil alih jabatan Menteri Agrikultur dan Menteri Pendidikan.
Baca juga: Letjen Eom Yong-Jin: Produk Pertahanan Buatan PT Pindad Luar Biasa
Kiprah Anwar semakin gemilang, ketika menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 1991, dan diangkat menjadi wakil perdana menteri pada 1993.
Bahkan di tangan Anwar, kala itu perekonomian Malaysia melejit. Asiamoney bahkan menobatkan Anwar sebagai Menteri Keuangan Tahun Ini pada 1996.
Setahun kemudian, krisis moneter melanda dunia. Tetapi Anwar berhasil membawa Malaysia melalui semuanya. Ia pun ditunjuk sebagai Ketua Komite Pembangunan Bank Dunia pada 1998. Lantas, ia pun dinobatkan sebagai ‘Asian of Year’ oleh Newsweek.
Tekad Mahathir untuk menyerahkan takhtanya kepada Anwar semakin kuat. Mahathir pun rehat selama dua bulan, dan menunjuk Anwar sebagai perdana menteri interim.
Dalam jangka waktu tersebut, Anwar merombak pemerintahan dan membongkar semua kebusukan UMNO, yang dianggap mulai rapuh akibat sistem kroni, korupsi, dan nepotisme di tubuh partai.
Baca juga: Arab Saudi Bangun Kapal Pesiar Mewah Terbesar Berbentuk Penyu