Bank Indonesia Sebut Inflasi Kepri Terkendali di Oktober 2023

BI Kepri
Wakil Ketua TPID Provinsi Kepri, Suryono. (Foto: Muhammad Chairuddin)

BATAM – Bank Indonesia (BI) Perwaklian Kepulauan Riau (Kepri) menyebut inflasi di daerah itu terkendali pada bulan Oktober 2023.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Ahad (05/11), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota utama di Kepri, yakni Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi sebesar 0,33 persen month to month (mtm).

Jika dilihat secara tahunan, tingkat inflasi gabungan dua kota tersebut tercatat sebesar 1,54% (ytd). Secara spasial, Kota Batam mencatatkan inflasi sebesar 0,37% (mtm), sementara Kota Tanjungpinang hanya sebesar 0,07% (mtm).

BI Kepri menyebut tingkat inflasi di Kepri, jika dilihat dari data inflasi dua kota tersebut pada bulan Oktober 2023, masih berada dalam kategori terkendali.

“Secara tahunan, gabungan dua kota di Kepri mencatatkan inflasi sebesar 2,46% (yoy) atau masih terkendali dalam kisaran target inflasi nasional 3,0±1%,” kata Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepri, Suryono.

Lebih lanjut, Suryono menjelaskan bahwa inflasi di Kepri pada Oktober 2023 terutama dipengaruhi oleh kelompok transportasi.

“Penyumbang utama inflasi ini adalah kenaikan tarif angkutan udara yang sejalan dengan meningkatnya permintaan, serta penyesuaian harga BBM non-subsidi,” ungkapnya.

Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau. Seperti harga beras, daging ayam ras, dan cabai rawit, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yaitu harga emas perhiasan.

Baca juga: Relokasi Rempang, BI Kepri Pastikan Inflasi Tetap Terkendali

Suryono menekankan bahwa tingkat inflasi yang tetap terkendali ini merupakan hasil dari konsistensi, inovasi, dan sinergi dari TPID, baik di tingkat provinsi maupun di berbagai kabupaten dan kota di Kepulauan Riau, dalam menjalankan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan, TPID berusaha meningkatkan produksi pangan lokal, mendorong program tanam pekarangan, meningkatkan produksi ikan budidaya air tawar dan air laut, serta memastikan ketersediaan pakan ternak dengan harga yang lebih terjangkau.

“Kami (TPID) akan terus berkoordinasi untuk memperlancar distribusi pasokan guna memastikan bahwa stok pangan tersedia dalam jumlah yang cukup,” jelasnya. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News