Basarnas Natuna Cari Nelayan Hilang di Laut Selaut

Basarnas Natuna Cari Nelayan Hilang di Laut Selaut
Basarnas Natuna saat persiapan mencari korban (Foto: istimewa)

NATUNA – Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Natuna, Kepulauan Riau, melaksanakan operasi pencarian nelayan bagan Kecamatan Bunguran Barat yang dilaporkan hilang di laut.

Nelayan tersebut diketahui bernama Junaidi, seorang Anak Buah Kapal ( ABK ) Kapal Ikan (bagan) yang diperkirakan terjatuh ke laut pada posisi 3°53’00.6” N – 107°56’38.3” E di peraiaran Pulau Selaut, Kecamatan Bunguran Barat.

Kepala Basarnas Natuna Mexianus mengatakan, pelaksanaan Operasi SAR dilaksanakan berdasarkan laporan dari Kapolsek Sedanau, Iptu Surya pada Sabtu (30/07) sekitar pukul 21.10 WIB. Satu orang nelayan bagan terjatuh dari bagannya di perairan Pulau Selaut.

Mendapati laporan tersebut, pada pukul 21.35 WIB pihaknya langsung mengerahkan satu tim rescue berjumlah enam orang bergerak menuju lokasi.

“Alat yang digunakan, satu unit truck personel, satu unit rescue car dengan membawa satu set perahu karet, peralatan selam, peralatan dan beberapa peralatan lainnya,” kata Mexianus pada Ahad (31/07).

Ia mengungkapkan, karena cuaca di laut sedang mengalami gelombang tinggi disertai angin kencang pencarian terpaksa ditunda. “Tadi malam dihentikan sementara, dan tim berisitirahat di Desa Kelarik (Kecamatan Bunguran Utara),” ucapnya.

Namun sejak pagi, tim Rescue kembali menelusuri perairan Selaut melakukan pencairan dan berupaya menemukan nelayan yang hilang tersebut. Tim juga dibantu petugas TNI-Polri dan masyarakat sekitar.

“Hari ini kita kembali melakukan pencarian korban bersama petugas gabungan, TNI/Polri serta masyarakat sekitar semoga cepat ditemukan,” harapnya.

Baca juga: Basarnas Natuna Cari ABK Kapal MV Aristodimos yang Jatuh ke Laut di Anambas

Sementara nelayan sekitar Santo menginformasikan sejak pagi ini petugas gabungan masih terus melakukan pencarian korban. “Masih mencari korban dilaut angin kencang,” jelasnya.

Dari informasi yang dihimpun kronologis kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (30/07) pukul 18.30 WIB warga Natuna Eko dan Junaidi menarik atau memindahkan bagan menggunakan pompong ke lokasi lain.

Namun sekira pukul 18.57 WIB, bagan yang dikendalikan Eko dan Junaidi terlihat sangat berdekatan dengan bagan nelayan lainnya milik Santo, karena bagan tersebut tidak diberi penerangan.

Junaidi berusaha menahan bagan yang akan tabrakan tersebut dan naik ke bagan milik Santo, setelah berhasil menghindari tabrakan tersebut. Junaidi tertinggal di bagan Santo, sehingga Junaidi nekat terjun ke laut berusaha berenang mengejar bagan miliknya, namun tidak berhasil.

Kemudian pada pukul 19.30 WIB, Eko menyadari bahwa Junaidi sudah tidak ada lagi di bagan mereka, diperkirakan terjatuh ke laut dan segera menghubungi Sumardi. Kemudian pukul 20.00 WIB Sumardi melaporkan kepihak kepolisian setempat, dan Posal Sedanau. (*)