IndexU-TV

Bawaslu Bintan Masih Butuh Klarifikasi Lagi Terkait Kasus Kartu Nama Caleg dalam Sembako

Bawaslu Bintan
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Bintan, Bambang. (Foto: Andri Dwi Sasmito)

BINTAN – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), masih mengusut dugaan pelanggaran pemilu kasus kartu nama calon legislatif (caleg) dalam paket sembako Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Bintan.

“Sudah 15 orang diklarifikasi atas temuan kartu nama caleg Partai Golkar di dalam paket sembako,” kata kata Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten Bintan, Bambang, Sabtu 23 Desember 2023.

Puhak-pihak yang dimintai keterangan mulai dari BAZNAS Kabupaten Bintan, Kecamatan Teluk Bakau, RT di Desa Bintan Buyu, dan masyarakat yang menerima paket sembako.

Tak hanya itu, Bawaslu Bintan akan kembali memanggil beberapa orang lagi untuk memberikan klarifikasi. “Masih ada beberapa pihak lagi yang akan kita minta untuk klarifikasi. Ya, mulai hari Senin,” ujar dia.

Baca juga: Kasus Kartu Caleg Dalam Sembako, BAZNAS Bintan: Penerima Dipastikan Para Mustahik

Sebelumnya diberitakan, BAZNAS Bintan memastikan penerima paket sembako di Bintan Buyu merupakan Mustahik atau orang-orang yang berhak.

Wakil Ketua I BAZNAS Bintan, Insan Mashuri mengungkapkan, pihaknya tidak ada kaitan apapun dengan para caleg dan kepentingan politik. Begitu juga pada pembagian sembako BAZNAS dari program Bintan Peduli itu.

“Kami pastikan penerima itu para Mustahik. Perihal politik itu urusan masing-masing,” katanya, Jumat, 22 Desember 2023.

“Yang jelas, para penerimanya sesuai dengan kriteria syariat Islam yang berhak menerimanya. Surah At Taubah ayat 60,” tambah Insan.

Dalam pembagian itu, yang menjadi sasaran penerima adalah fakir miskin di Desa Bintan Buyu sejumlah 40 paket. Ia menegaskan, tidak ada tujuan tertentu khususnya para pendukung Elyza Riani, Caleg yang kartu namanya ada dalam sembako BAZNAS.

Sedangkan perihal adanya kartu nama tersebut, Insan mengaku tidak mengetahui pasti penyebabnya. Pasalnya saat peletakan atau persiapan sembako itu, tidak ada kartu nama tersebut.

“Susunannya kami tahu persis. Kalau sudah berubah, berarti sudah diotak-atik. Plastiknya kami ikat simpul mati, Tapikan masih bisa dibuka. Kami juga kaget mendengarnya temuan ini,” ucapnya.

“Saya berani menjamin. Paket sembako betul-betul kebutuhan duafah. Ketika ditemukan seperti ini, betul-betul bukan dari kami,” lanjut Insan. (*)

Ikuti Berita Ulasan.co di Google News

Exit mobile version