BP Batam Minta Maaf Terkait Gangguan Air Bersih

BP Batam
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait. (Foto: Muhamad Ishlahuddin)

BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam meminta maaf terkait adanya gangguan pelayanan air bersih di beberapa tempat di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

“Kami mohon maaf sekali atas gangguan ini dan ke depannya kami berharap, tidak akan ada lagi gangguan seperti ini,” kata Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, Selasa (01/08).

Ia juga meminta maaf terkait adanya laporan warga yang kurang mendapat respon saat menghubungi call centre PT Air Batam Hilir saat akan meminta suplai tangki air.

“Kalau memang tidak ada respon mungkin dikarenakan banyaknya pelanggan yang menghubungi call centre. Kami minta maaf terkait hal tersebut,” kata dia.

Pihaknya telah memberikan informasi melalui media online, cetak maupun radio terkait nomor-nomor yang bisa dihubungi pelanggan saat mengalami masalah air.

“Nomor tersebut nomor handphone.Ada [nomor] anggota SPAM BP Batam, ada direktur Moya langsung juga,” kata dia.

Ariastuty menjelaskan, masalah gangguan air yang terjadi beberapa hari terakhir disebabkan adanya kerusakan pompa intake padan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Duriangkang.

“Spare part sudah dipesan mudah-mudahn Rabu atau Kamis sudah mulai normalilasi air kembali,” kata dia.

Baca juga: Kesulitan Dapat Air Bersih, Legislator Kepri Ini Bawa Drum dan Ember ke Kantor BP Batam

Baca juga: BP Batam Kebut Perbaikan Pipa Intake Agar Suplai Air Bersih Lancar

Sebelumnya warga Perumahan Bukit Raya, Kelurahan Belian, Batam Kota, Kota Batam mengeluhkan matinya air di perumahan mereka sejak lima hari terakhir.

Warga pun harus rela antre mengambil air sumur bor di Masjid Al Hikmah di kawasan perumahan itu.

“Kalau ada pemberitahuan enak kita siapkan air, tampung dulu. Tapi ini tiba-tiba saja mati,” kata Ketua RT 02 RW 38 Kelurahan Belian, Zuldi Oktadius saat ditemui ulasan di lokasi, Senin (31/07).

Zuldi juga mengeluhkan pihak pengelola air yang tidak pernah merespon keluhan warga. Baginya, pengelola air hanya memberikan alasan, tanpa solusi. Ia juga setiap hari memberikan laporan ke call center PT Moya, tapi tidak pernah ada respon.

“Alasan saja mereka kasi, tapi tak ada lagi solusinya, warga ngantre di sumur bor di masjid. Itupun tak bisa banyak, karena jumlah warga juga lumayan banyak, jadi harus berbagi,” kata dia. (*)

Ikuti Berita Lainnya diĀ Google News