Brigade Al-Qassam akan Eksekusi Tawanan Israel Setiap Kali Warga Sipil di Bom

Personel bersenjata lengkap Brigade Al-Qassam yang mnyerang Israel. (Foto:Doc/bed Rahim Khatib/Flash90)

TEHERAN – Pasukan sayap bersenjata Gerakan Perlawanan Hamas Palestina, Ezzedine al-Qassem Brigades, mengeluarkan peringatan keras kepada rezim Zionis atas pembunuhan warga sipil di Jalur Gaza yang terkepung.

Brigade Al-Qassam mengumumkan, bahwa seorang tawanan Israel akan dieksekusi setiap kali negara yahudi itu membom warga sipil. Sebab warga Gaza menjadi sasaran tanpa peringatan sebelumnya.

“Setiap penargetan terhadap warga sipil tak berdosa tanpa peringatan, akan ditanggapi dengan menyesal dengan mengeksekusi salah satu tawanan dalam tahanan kami. Kami akan terpaksa menyiarkan eksekusi ini,” kata Abu Obeida, juru bicara Brigade Al-Qassam mengutip dari Al Jazeera.

“Kami menyesali keputusan ini, namun kami menganggap musuh Zionis dan kepemimpinan mereka bertanggung jawab atas hal ini,” tambahnya.

Baca juga: Mossad Kecolongan hingga Iron Dome Israel Kedodoran Hadapi Roket Hamas

Menteri Luar Negeri rezim Zionis Eli Cohen mengatakan, bahwa lebih dari 100 orang telah ditawan oleh Hamas dan dibawa ke Gaza sejak Sabtu (07/10/2023) ketika gerakan perlawanan Palestina melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap posisi di wilayah pendudukan.

Rezim telah merespons dengan pemboman besar-besaran di Jalur Gaza, menewaskan 560 warga Palestina pada Senin (09/10/2023) malam, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dijalankan oleh Hamas.

Rezim Zionis mengatakan, bahwa serangan udara terhadap wilayah kantong pesisir tersebut adalah salah satu serangan terbesar yang pernah dilakukan di wilayah tersebut.

Rezim juga telah mengumumkan, bahwa mereka akan memberlakukan “blokade total” di Jalur Gaza termasuk larangan menerima makanan dan bahan bakar.

Sementara media berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth melaporkan pada Senin (09/10/2023) pagi, bahwa jumlah Zionis yang terbunuh dalam operasi gerakan perlawanan Palestina bernama Operasi Badai Al-Aqsa meningkat menjadi 1.000 orang.