BINTAN – Warga Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) memadati bazar gerakan pangan murah (GPM) yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) pemerintah setempat di Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Senin 01 April 2024.
Bazar tersebut menjual segala kebutuhan pokok yang berlangsung di Lapangan Relief Antam Kijang, Kelurahan Kijang Kota. Harganya jauh lebih murah dibandingkan di pasar tradisional.
“Alhamdulillah, antusias masyarakat untuk belanja di gerakan pangan murah sangat tinggi. Namanya emak-emak, harga beda Rp500 sampai Rp1.000 itu sudah sangat berarti,” kata Bupati Bintan, Roby Kurniawan ketika mengunjungi stand bazar.
Roby juga menyebutkan, bazar gerakan pangan murah diadakan serentak secara nasional. Dia berharap gerakan pangan murah bisa menjaga inflasi serta harga kebutuhan pokok di pasar tradisional jelang hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah.
“Kita berharap membantu masyarakat menjelang hari Raya Idulfitri, dan mudah-mudahan membantu masyarakat,” sebut dia.
Kepala DKPP Kabupaten Bintan, Sri Heny Utami menyebutkan, bazar gerakan pangan murah ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, bazar yang sama digelar saat menyambut datangnya Ramadan di lapangan Gedung Olahraga (GOR) Kawal, Kecamatan Gunung Kijang.
Dia mengatakan, harga kebutuhan pokok yang dijual selama bazar gerakan pangan lebih murah dari harga pasar tradisional. Seperti daging beku hanya dijual Rp80 ribu per kilogram.
Sedangkan harga daging beku di pasar tradisional sudah mencapai lebih dari Rp100 ribu per kilogram.
Kemudian, harga cabai merah yang dijual hanya Rp48 ribu per kilogram, dan harga di pasar tradisional mencapai Rp55 ribu per kilogram.
“Alhamdulillah, ada selisih harga kebutuhan pokok yang bisa membantu masyarakat menjelang hari Raya Idulfiri,” terang dia.
Selain membantu masyarakat, diharapkan dia, bazar gerakan pangan murah dapat membantu menekan inflasi di Bintan.
Salah seorang pembeli, Deby mengatakan bahwa harga kebutuhan pokok yang dijual di bazar gerakan pangan memiliki selisih harga lebih murah dibandingkan harga pasar.
Ia membeli cabai merah setengah kilogram di bazar gerakan pangan murah hanya Rp24 ribu, dan bila dibandingkan harga di pasar sudah mencapai Rp27 ribu. Begitu juga dengan harga tepung hanya Rp9 ribu.
“Di pasar, kalau tidak salah tepung saya beli belasan ribu gitu,” terang dia.
Dengan adanya selisih harga yang murah, ia merasa terbantu untuk memperoleh kebutuhan pokok yang diinginkan untuk memenuhi dapur rumah dengan harga terjangkau.
“Buatlah dipaket untuk kebutuhan pokok seperti kemarin. Jadi, lebih murah lagi. Diharapkan setiap bulan sekali diadakan seperti ini,” sebut dia.