Buruh Demo di Kantor Disnaker Batam, Tuntut Penetapan UMS 2025 Disesuaikan Sektor Industri

Kordinator Koalisi Rakyat Batam, Faisal Kurniawan (tengah) (Foto: Randi RK/Ulasan.co)

BATAM – Ratusan buruh yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Batam (KRB) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Kamis 12 Desember 2024.

Demonstrasi itu bertujuan untuk mengawal pembahasan Upah Minimum Sektoral (UMS) Kota Batam, serta menuntut kejelasan terkait kenaikan Upah Minimum Kota (UMK), yang dianggap belum memenuhi kebutuhan buruh.

Koordinator lapangan KRB, Faisal Kurniawan menjelaskan aksi ini dilakukan untuk memastikan keputusan UMS Kota Batam tidak disamakan dengan kebijakan Upah Minimum Sektoral (UMS) provinsi, yang sebelumnya dinilai tidak relevan dengan kebutuhan sektor industri di Batam.

“Di Batam ini banyak industri elektronik, tapi yang diatur dalam UMSP hanya galangan kapal. Padahal, kondisi galangan kapal saat ini banyak pekerjanya berstatus outsourcing, dengan status kerja yang tidak jelas. Jangan sampai keputusan ini dibuat hanya untuk galangan kapal, tetapi buruh di sana tetap tidak menikmati hasilnya,” ujar Faisal.

Selain itu, Faisal juga menyampaikan kekecewaan terhadap kenaikan UMK yang hanya diusulkan sebesar 6,5 persen. Sementara, kata dia, kebutuhan hidup buruh di Batam terus meningkat seiring terjadinya inflasi.

“Kami meminta kenaikan UMK sebesar 37,29 persen berdasarkan survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Angka itu lebih realistis, ,untuk memenuhi kebutuhan buruh. Kalau hanya 6,5 persen itu tidak cukup,” sambung Faisal.

Dia menambahkan, aksi ini diikuti oleh sekitar seribu buruh yang merupakan perwakilan dari beberapa federasi, termasuk SPSI dan FSPMI. Jumlah peserta aksi sedikit berkurang lantaran cuaca hujan.

Mengenai langkah ke depan, Faisal mengatakan, pihaknya akan menunggu hasil keputusan dari perundingan hari ini. Jika tuntutan buruh tidak dipenuhi, KRB siap mengambil langkah lanjutan.

“Jika keputusan tetap pada kenaikan 6,5 persen, kami akan melakukan aksi lanjutan atau bahkan gugatan. Kami berharap keputusan pemerintah kali ini benar-benar mengarah pada kesejahteraan buruh,” tutup Faisal.

Aksi berjalan kondusif dengan pengawalan dari aparat kepolisian. Perundingan UMSK antara Disnaker Kota Batam, pengusaha, dan perwakilan buruh masih berlangsung hingga siang hari ini.

Pantauan di lokasi menunjukkan ratusan buruh dari berbagai federasi serikat dan perusahaan di Batam masih memadati area tersebut. Petugas keamanan, termasuk aparat kepolisian dan Satpol PP, telah bersiaga sejak pagi.

“Kawat berduri ini berfungsi sebagai barier untuk mengantisipasi situasi sesuai SOP, terutama jika massa di atas 300 orang,” ujar Kabag Ops Polresta Barelang, Kompol Zainal Abidin Christoper Tamba.