Desa Ekang Anculai dan Toapaya Selatan di Bintan Kini Berstatus Desa Mandiri

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bintan, Firman Setyawan. (Foto: Andri DS/Ulasan.co)

BINTAN – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menetapkan Desa Ekang Anculai dan Toapaya Selatan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) sebagai desa mandiri.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bintan, Firman Setyawan di Bintan, Senin 29 April 2024.

Setelah kedua desa tersebut menjadi desa mandiri, kata Firman, dua desa tersebut telah menerima tambahan dana bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024.

Hanya saja, Firman tidak menyebutkan berapa nominal tambahan dana untuk kedua desa tersebut.

Selain dua desa, Kemendes juga memberikan status desa maju sebanyak 19 desa, dan 15 desa sebagai desa berkembang.

“Tidak ada desa tertinggal lagi di Bintan,” sambung Firman.

Firman melanjutkan, status untuk 36 desa di Kabupaten Bintan berdasarkan penilaian Kemendes secara berjenjang.

Penilaian mulai dari penilaian dari tingkat kecamatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, sampai ke kementerian terkait.

Adapun segmen penilaiannya, sesuai indikator Indeks Ketahanan Sosial (IKS), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL) masing-masing desa, yang ada di wilayah Kabupaten Bintan.

“Ada lima ribu kuesioner yang harus dijawab oleh perangkat dan warga desa. Kami terlebih dahulu melakukan pendampingan sebelum mereka mengisi kuesioner itu,” terang dia.

Kemudian, ada catatan yang harus dipersiapkan oleh Pemerintah Desa untuk mencapai status desa dari berkembang ke maju dan mandiri. Salah satunya IKS tentang infrastruktur kesehatan, seperti jarak Puskesmas ke Polindes.

Ditambah lagi dengan tenaga kesehatan di desa harus juga memenuhi standar yaitu, satu dokter dan lima perawat maupun bidan untuk melayani warga di desa tersebut. Alhasilnya, jauh dari harapan.

Kondisi tersebut, pihaknya pernah menyampaikan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) maupun kementerian terkait untuk memenuhi kuota sumber daya kesehatan di tingkat desa berada di Kabupaten Bintan.

“Dinas Kesehatan sudah mengusulkan 800 orang ke pemerintah pusat. Tapi, kita hanya diberikan 40 saja. Jauh dari harapan,” sebut dia.