Banda Aceh – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh menyatakan semburan gas akibat kebocoran pipa milik PT Pema Global Energi (PGE) di areal kluster I, Desa Teungoh, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara aman dari penduduk.
“Lokasi kebocoran ada di dalam pagar kluster I, jadi aman terhadap penduduk,” kata Kepala Dinas ESDM Aceh Mahdinur, Senin (14/02).
Baca juga: Banjir Landa Aceh Timur, 228,5 Hektare Sawah Gagal Panen
Sebelumnya, warga setempat juga telah melakukan aksi akibat adanya semburan gas dan lumpur di area tersebut. Mereka khawatir jika tidak ditangani bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
Mahdinur mengatakan semburan gas bercampur lumpur tersebut terjadi akibat adanya kebocoran pipa. Hal itu disebabkan karena umur pipa perusahaan itu sudah tua dan tipis.
“Dinding pipa yang sudah tipis. Sebelumnya sudah pernah bocor dan di klem. Kemungkinan klem tersebut sudah mulai longgar,” ujarnya.
Baca juga: 11 Jembatan di Aceh Timur Rusak Parah Usai Diterjang Banjir
Saat ini semburan gas dan lumpur tersebut sudah berhenti karena kebocoran katup (valve) pipa dari kluster I itu sudah ditutup pihak perusahaan dalam hal ini PT PGE.
“Sudah berhenti karena katup pipa dari kluster I sudah ditutup, dan mulai hari ini dilakukan perbaikan kebocoran pipa tersebut,” kata Mahdinur.
Sementara itu, Relation Coordinator PT Pema Global Energi (PGE) Agus Salim menyebutkan, pihaknya terus bekerja mencari tahu penyebab kebocoran gas pada pipa yang mengalirkan gas dari kluster 1 ke kluster II.
Lokasi kebocoran tersebut berada dalam areal kluster produksi PGE dan jauh dari pemukiman penduduk, dan sejauh ini tidak ada lagi gelembung gas yang muncul.
Dalam kesempatan ini, Agus juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan panik dan khawatir secara berlebihan.
“Karena kebocoran pada pipa gas tersebut bukanlah gas beracun, dan bau yang ditimbulkan hanya bau lumpur yang keluar dari pipa,” pungkasnya.