Diterjang Gelombang Tinggi, 71 Perahu Nelayan Hilang dan Rusak di Sukabumi

Diterjang Gelombang Tinggi, 71 Perahu Nelayan Hilang dan Rusak di Sukabumi
Kondisi bangkai perahu nelayan di Pantai Minajaya, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang hancur akibat diterjang gelombang tinggi pada Selasa (24/5/2022). ANTARA/Aditya Rohman

SUKABUMI – Sebanyak 71 perahu nelayan hilang dan rusak setelah dihantam gelombang tinggi di Pantai Minajaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (24/05).

Dari data sementara jumlah perahu yang berada di Pantai Minajaya, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade rusak berat, karam, maupun hilang mencapai 71 unit.

“Rinciannya hilang sebanyak 36 unit dan rusak berat sekitar 35 unit dan kemungkinan jumlahnya masih akan terus bertambah,” kata salah seorang pemilik perahu yang beroperasi di Pantai Minajaya, Ambari, di Sukabumi.

Gelombang tinggi di laut selatan Kabupaten Sukabumi mulai terjadi pada Selasa sekitar pukul 03.00 WIB.

Akibat gelombang tinggi, dirinya harus kehilangan empat perahu yang saat ini belum diketahui keberadaannya.

Saat kejadian, Pantai Minajaya banyak perahu yang ditambatkan dan mayoritas nelayan serta pemilik perahu terlelap tidur. Para nelayan yang baru saja bangun dari tidurnya langsung dikejutkan dengan kondisi perahu mereka yang sudah hancur lebur akibat diterjang gelombang tinggi.

Sebagian nelayan lainnya mencari perahunya yang hilang karena terseret arus laut ataupun karam dihantam gelombang. Hingga saat ini, nelayan setempat masih melakukan pendataan terkait dengan musibah itu.

“Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini, namun hampir seluruh nelayan tidak bisa mencari ikan disebabkan perahunya hilang dan rusak serta tidak berani melaut karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, bahkan hingga siang ini gelombang laut di Pantai Minajaya masih tinggi,” tambahnya.

Baca juga: Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Lumpuh karena Terendam Banjir Rob

Dihubungi secara terpisah, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Perairan Sukabumi dan Cianjur Selatan (laut lepas) gelombang masuk dalam kategori sangat tinggi dengan ketinggian 4-6 meter.