Bintan – Dua pembangunan drainase berada di Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau terbilang aneh, diduga sengaja dikerjakan hanya buntu karena tidak terhubung ke drainse lainnya.
Padahal, di wilayah pembangunan drainase tersebut terdapat saluran pembuangan air. Pembangunan drainase ini dianggap warga setempat aneh karena dikerjakan hanya buntu.
Kondisi tersebut terlihat jelas di dua titik pembangunan drainase yang berbeda terletak di Kampung Budi Mulya, RT03/RW04, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur di Jalan Nusantara Km 20. Kemudian pembangunan drainase terletak di RT01, RW03, Kelurahan Gunung Lengkuas di Jalan Nusantara Km 23.
Kedua proyek pembangunan drainase bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bintan 2021. Proyek pembangunan drainase yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bintan menelan anggaran dengan total sekitar Rp228 juta.
Dari Rp228 juta, sekitar Rp149 juta diperuntukkan untuk pembangunan drainase yang dikerjakan CV Rizki Mandiri berada di Kelurahan Gunung Lengkuas.
Sedangkan Rp79 juta digunakan untuk pembangunan drainase yang dikerjakan CV Megasindo Jaya berada di wilayah Kelurahan Kijang Kota.
Kondisi itu, mengundang perhatian warga Kecamatan Bintan Timur. Karena pembangunan drainase tersebut telah menghabiskan uang negara begitu saja. Sebab, tidak ada manfaatnya yang dirasakan warga sekitar.
“Saya baru tahu dan melihat pembangunan drainase tidak sampai ketemu ke drainase lainnya. Artinya, buntu di situ aja,” kata Budi, salah satu warga Kecamatan Bintan Timur kepada Ulasan.co, Selasa (9/11).
Masih ada wilayah, menurut dia, yang betul-betul butuh, dan perlu dengan pembangunan drainase, sehingga tidak terjadi bencana banjir saat hujan turun.
Misalkan, di daerah permukiman warga yang perlu dibangun drainase. Salah satunya di Kampung Lengkuas.
Baca Juga: Kedai Kopi Jembatan Tempat Nongkrong Asyik di Kijang Bintan
Hal ini juga ditanggapi oleh warga Bintan Timur yang enggan dituliskan namanya. Pria ini heran, kenapa bisa pembangunan drainase dibuat buntu oleh pemerintah.
“Atau, pemerintah yang buntu dan bingung untuk menghabiskan anggaran. Sehingga asal bangun saja,” ucap dia dengan nada kecewa.
Seharusnya, saran dia, Pemerintah Kabupaten Bintan harus punya planing saat melaksanakan pembangunan di daerah itu. Kalau ingin mengatasi banjir, disarankan dia lagi, cari dan telusuri wilayah yang perlu dibangun drainase.
“Ini tidak, main bangun gitu aja,” sebut dia.
Hingga berita terbit, Kepala PUPR Kabupaten Bintan Heri Wahyu belum memberikan keterangan resmi, baik membalas pesan singkat yang dikirim melalui WhatsApp, maupun telepon. (*)