Dua Taman Kota Tanjungpinang Ditutup, Pedagang Mengeluh

Pemerintah Kota Tanjungpinang memasang spanduk informasi penutupan Taman Batu 10. (Foto: Engesti)

Tanjungpinang – Penutupan dua taman kota, Laman Boenda dan Taman Batu 10 sejak 23 Mei 2021 oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) untuk menekan penularan COVID-19 ternyata berimbas pada pendapatan pedagang yang biasa berjualan di lokasi tersebut.

Seperti yang dialami Budi, warga Kijang Kencana, Kecamatan Tanjungpinang Timur, yang berjualan di Taman Batu 10, mengaku bahwa dengan ditutupnnya dua taman di Tanjungpinang sangat berpengaruh terhadap penghasilannya.

“Udah pasti, sangat berpengaruh sekali. Ya, paling untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Budi, Sabtu (23/30).

Budi menceritakan, sebelum adanya kebijakan penutupan dua taman itu, dalam sehari memperoleh keuntungan rata-rata Rp100 ribu. Namun, setelah ditutup masyarakat tak bisa lagi berkunjung ke taman-taman itu membuat pendapatannya juga turun drastis.

“(Pendapatan saat taman ditutup) kadang Rp30 ribu, kadang Rp50 ribu. Tidak pernah sampai Rp100 ribu,” tuturnya.

Baca Juga: Soal Surat Edaran untuk Pedagang, Kasatpol PP: Sudah Kita Kasih dari Kemarin

Pedagang lainnya, Yusnita mengaku hal yang sama. Ia menyebutkan bahwa yang diharapkan hanyalah hasil dari jualannya di Taman Gurindam, Tepi Laut tersebut untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarga.

“Yang diharapin cuma jualan ini aja.
Sebelumnya lumayan juga adalah dapat Rp200 ribu semalam,” ucapnya.

“Kadang-kadang mikir besok bisa makan gak tapi kayak manalah itu lah kita hadapi semua,” tambahnya dengan mata berkaca-kaca.

Salah seorang petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang sedang bertugas saat dikonfirmasi oleh awak media terkait penutupan dua taman kota tersebut enggan memberi tanggapan.

“Mas langsung, ke pimpinan aja mas,” imbuhnya. (*)

Pewarta : Engesti
Redaktur : Albet