Dubes UEA Temui Gubernur Kepri dan Beri Kuliah Umum di Kampus UMRAH

Dubes Abdulla Salem Al Dhaheri Beri Kuliah Umum di Kampus UMRAH. (Foto: Suhardi/Ulasan.co)

TANJUNGPINANG – Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri menemui Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan memberi kuliah umum di Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad langsung menyambut kedatangan Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Rabu (02/08).

Kunjungan Dubes UEA ini merupakan kunjungan balasan karena sebelumnya Ansar Ahmad telah terlebih dahulu berkunjung ke kantor Kedubes UEA di Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Ansar Ahmad memaparkan berbagai potensi investasi dan ekonomi di Provinsi Kepri. Ia berharap, kehadiran Abdulla Salem dapat membuka peluang investasi dari pengusaha dan investor UEA.

“Kepri ini adalah terasnya Indonesia, kita tepat ada di choke point Selat Malaka dari empat choke point di dunia. Jadi setiap tahun ada ribuan kapal yang lewat di Kepri,” kata Gubernur Ansar.

Oleh sebab itu, Provinsi Kepri adalah daerah yang sangat cocok untuk penanaman modal dan investasi.

Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Incar 12 Jet Tempur Mirage 2000-9 Bekas UEA

Ansar menekankan iklim investasi di Kepri juga sangat mendukung bagi investor. Terlebih Kepri memiliki empat kawasan Free Trade Zone (FTZ) di tiga pulau berbeda yaitu Batam, Bintan, dan Karimun.

Tidak hanya itu, Gubernur Ansar menyebutkan iklim investasi di Kepri yang kondusif. Buktinya, terdapat tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kepri yakni Galang Batang, KEK Batam Aerotechnic, dan KEK Nongsa.

“Sekarang ketiga KEK tersebut sudah meningkat pesat dan memberikan return investasi yang baik, kami dari pemerintah daerah juga membuka pintu lebar untuk investor UAE menanam modal di Kepri,” ujar Gubernur Ansar.

Ia pun optimis jika Kepulauan Riau menjadi salah satu prioritas utama untuk investasi bagi UEA.

Terutama, jika di tanggal 21 hingga 22 September mendatang Abdulla Salem akan membawa rombongan besar pengusaha dan investor UEA datang ke Indonesia.

Sementara itu, Abdulla Salem mengatakan kerjasama antara Indonesia dan UAE yang berjalan begitu baik adalah hasil dari hangatnya hubungan antara Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed (MBZ) Al Nahyan.

“Di bawah pimpinan Presiden Jokowi dan Yang Mulia MBZ, terbangun hubungan bilateral yang harmonis antara Indonesia dengan UEA,” kata Abdulla Salem.

Menurutnya, kerjasama yang antar UEA untuk Indonesia berfokus pada kebermanfaatan nilai yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan juga untuk pelestarian lingkungan.

“Kami berkomitmen menciptakan perubahan kualitatif dalam kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi, yang berkontribusi bagi pencapaian kemakmuran dan pembangunan bagi rakyat. Inilah yang selalu dicita-citakan oleh pemimpin UEA yang bijaksana,” katanya.

Baca Juga: Biaya Kuliah di Fakultas Kedokteran UMRAH Mahal, Begini Rinciannya

Setelah itu, Dubes UEA itu memberikan Kuliah Umum di Kampus UMRAH. Al Dhaheri mengangkat isu Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kesehatan Masyarakat Melalui Kerjasama Internasional pada pemaparannya.

Ia mengapresiasi sikap mahasiswa UMRAH yang cukup mengamati penting isu kesehatan dan kepentingan positif antara hubungan Indonesia dan UEA selama ini.

Sementara itu, Rektor Umrah Prof Agung Dhamar Sakti, dalam menyambut tamu pentingnya itu sempat memaparkan tentang keberagaman dan keunggulan kampus UMRAH yang ia pimpin saat ini.

Agung bahkan sempat memaparkan, makna khusus dari Gurindam 12. Terutama pesan-pesan yang terkandung di dalamnya memiliki kaitan erat antara kehidupan, pendidikan dan agama.

“Kami sangat menyambut baik kehadiran Duta Besar UEA, Abdulla Salem Al Dhaheri datang serta memberi pendidikan di kampus UMRAH,” ucapnya demikian.