Duh! Air Bercampur Lumpur Masuk Lagi ke Rumah Warga Jalan Transito Tanjungpinang

Duh! Air Bercampur Lumpur Masuk Lagi ke Rumah Warga Jalan Transito Tanjungpinang
Genangan air bercampur lumpur masuk ke perumahan warga di Jalan Transito, Tanjungpinang, Kepri. Foto: Istimewa

Tanjungpinang – Air bercampur lumpur kembali membanjiri sejumlah rumah warga di Jalan Transito, Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, pada saat hujan deras mengguyur wilayah itu pada Senin (1/11) siang.

Seorang warga Jalan Transito, Wendri mengatakan, air bercampur lumpur mengalir dari dataran tinggi hingga masuk ke rumah warga sejak saluran air ditutup.

“Ini sudah dua kali terjadi dalam dua pekan ini. Kami sudah melaporkan kepada pihak kepolisian dan pemerintah setempat,” katanya.

Baca juga: Hujan Sebentar, Rumah Warga di Jalan Transito Tanjungpinang Kena Banjir Lumpur

Warga menduga genangan air bercampur lumpur itu disebabkan perataan lahan yang dilakukan oleh Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Riau. Puskud Riau sudah membangun saluran air namun ditutup kembali.

“Pohon-pohon di atas lahan sekitar 1 hektare, yang biasanya dapat menyerap air, ditebang,” keluhnya.

Warga mengeluh lantaran belum ada solusi yang ditawarkan pemerintah maupun pihak perusahaan dalam menangani persoalan itu.

“Kami mau mengadu kepada siapa lagi? Kami tidak mungkin pasrah setiap kali hujan deras harus berhadapan dengan banjir,” ucapnya.

Hal senada juga dikeluhakan Zuriat Agung Nugraha. Ia mengaku, sejak lahan seluas 1 haktare yang berada lebih tinggi dari rumahnya itu dipangkas oleh pemilik lahan, puluhan rumah warga kemasukan air bercampur lumpur.

“Termasuk rumah saya juga kemasukan air bercampur lumpur. Ini kejadiannya yang kedua kalinya,” tuturnya.

Baca juga: Hujan Deras Sebentar, Jalan Berakit Tanjungpinang Langsung Banjir

Agung meminta kepada pemilik lahan untuk segera memperbaiki saluran drainase yang lebih layak agar peristiwa ini tak terulang lagi.

“Jangan sampai ketiga kali ini terjadi lagi di perumahan kami,” tegasnya.

Terkait permasalahan itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tanjungpinang, Zulhidayat mengatakan, sebanyak 32 kawasan di Ibukota Kepri itu rawan banjir.

Genangan air yang terjadi di Jalan Transito disebabkan saluran air yang dibangun perusahaan di daerah itu ditutup kembali sebagai jalur lintasan truk. Penutupan saluran air itu menyebabkan air bercampur lumpur masuk ke rumah warga.

“Tidak boleh seperti itu. Seharusnya drainase itu dibuka agar tidak terjadi banjir. Kami akan mendesak pihak perusahaan untuk membuka kembali drainase tersebut,” katanya.

Baca juga: Hujan Lebat di Tanjungpinang Sebabkan Banjir Sejumlah Tempat

Sebelumnya, Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Riau membantah tudingan warga soal adanya aktivitas pemotongan lahan atau Cut and Fill di Jalan Transito, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) menjadi pemicu banjir lumpur yang terjadi pada Kamis (28/10) lalu.

Direktur Puskud Riau, Azam mengatakan, pihaknya tidak melakukan aktivitas Cut and Fill pada lahan tersebut. Ia menjelaskan, pihaknya hanya berupaya melakukan pembersihan pada lahan tersebut.

Ia pun menegaskan, pihaknya bukanlah seorang pengembang. Akan tetapi pihaknya adalah pemilik lahan hingga memiliki hak penuh untuk melakukan pembersihan.

“Kita bukan cut and fill. Kita hanya membersihkan lahan kita,” kata Azam saat dihubungi Ulasan, Sabtu (30/10).

Selain itu, Azam juga membantah aktivitas yang pihaknya lakukan di lahan tersebut menyebabkan banjir hingga ke rumah warga.

Menurutnya, sebelum pihaknya mengolah lahan tersebut, jalan Transito memang sudah kerap kali terendam banjir. Akan tetapi, banjir yang merendam rumah warga dan jalan itu masih terbilang bersih.

“Sebelumnya pun memang sudah banjir. Tapi bersih,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *