IndexU-TV

Dukungan untuk M Fadil Imran Menuju Kursi Ketum PP PBSI Terus Mengalir

Mohammad Fadil Imran (tengah) diapit pebulutangkis ganda putra Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto. (Foto:Dok/PBSI)

JAKARTA – Dukungan kepada Mohammad Fadil Imran untuk menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) periode 2024-2028 terus mengalir.

Sebelumnya, 29 pengurus provinsi PBSI telah menyatakan dukungannya kepada perwira tinggi Polri bintang dua itu. Kini dukungan suara datang dari klub-klub badminton.

Ketua Umum Klub Suryanaga Surabaya, Yacob Rusdianto menyatakan, bakal mendukung Fadil untuk menakhodai induk federasi bulutangkis nasional untuk empat tahun ke depan.

Sementra Yacob Rusdianto tercatat, pernah menjabat sebagai Sekjen PBSI periode 2008-2012 pada masa kepemimpinan Ketum PP PBSI era Djoko Santoso.

“Kehidupan klub yang pasang surut sudah mulai membaik. Di Jawa Timur saja sudah banyak kegiatan yang melibatkan berbagai sponsor. Kegiatan ini yang menghidupkan klub-klub daerah. Saya dengar ini merupakan instruksi Pak Sekjen (Fadil Imran) untuk menggairahkan daerah,” kata Yacob dalam keterangan tertulisnya, Selasa 25 Juni 2024.

Yacob mengatakan, klub pernah mengalami masa keemasan pada masa kepemimpinan Tri Sutrisno di PBSI (1985-1993).

Pada saat itu ada penghargaan berupa uang tunai kepada klub, bila atlet binaan mereka meraih prestasi.

“Ketika itu klub berlomba-lomba mencetak atlet berprestasi, karena merasa jerih payah kami mendapat penghargaan yang layak. Klub seperti Suryanaga, Tangkas, atau SGS Bandung selalu bersaing menghasilkan atlet terbaik,” sambung Yacob mengutip detiksport.

Namun pada 2013, PBSI menghapus aturan penghargaan kepada klub itu. Masa itu lah menjadi masa-masa kelam bagi klub badminton di Indonesia.

Baca juga: Greysia Polii Bicara Kesiapan Apri/Fadia Hadapi Olimpiade Paris 2024

Menurut dia, mengelola klub badminton membutuhkan biaya yang besar. Maka pada saat itu hanya klub-klub yang memiliki sokongan dari perusahaan besar yang bisa bertahan hidup.

Untuk itu, Yacob sangat mengapresiasi langkah M Fadil Imran yang memperlihatkan kepeduliannya melalui kegiatan yang penuh sponsor di daerah.

“Ini membuat gairah di daerah dan klub cukup terbantu untuk bangkit lagi,” tambah dia.

Salah satu nilai tambah lain menurut Yacob adalah selain senang bermain badminton, Fadil juga melibatkan semua pihak dalam membentuk Tim AdHoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024.

“Fadil telah mengumpulkan semua pihak yang kompeten di bulutangkis menjadi sebuah kesatuan, menjadi Indonesia,” ungkapnya.

Diketahui, saat ini Komjen. Pol. Dr. H. Mohammad Fadil Imran, M.Si masih menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarharkam) Polri.

Fadil yang asal kelahiran Makassar itu, lulusan dari Akpol 1991 dan berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya.

Musyawarah Nasional (Munas) PBSI akan berlangsung di Surabaya, 9-11 Agustus. Munas diselenggarakan untuk memilih Ketum PBSI periode 2024-2028. Tim penjaringan menyebut akan mulai membuka pendaftaran bakal calon Ketum PBSI mulai 12 Juli mendatang.

Exit mobile version