Eks Bos Intel Shin Bet Israel: Satu-satunya Cara Kalahkan Hamas Merdekakan Palestina

Eks kepala badan intelijen dalam negeri Shin Bet Israel, Amy Ayalon. (Foto:Dok/imdb)

TEL AVIV – Eks kepala badan intelijen dalam negeri atau Shin Bet Israel yakni Amy Ayalon mengatakan bahwa solusi mengakhiri perang Israel-Hamas di Gaza, Palestina harus merujuk pada kemerdekaan.

Ayalon pun mengungkapkan, satu-satunya cara untuk mengalahkan kelompok perlawanan Hamas sepenuhnya adalah dengan merdekakan Palestina.

“Kekalahan besar bagi Hamas adalah masa depan dua negara yaitu Palestina dan Israel,” kata Ayalon dilansir dari CNN.

Dia pun kembali menegaskan dengan mengatakan, masa depan negara Israel dan Palestina yang hidup berdampingan sebagai dua negara merupakan satu-satunya cara mengalahkan kelompok Hamas.

Ayalon mengkritik pejabat Israel termasuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak ingin negara Palestina berdaulat.

“Tidak ada cara untuk mengalahkan Hamas dan menciptakan cakrawala politik yang lebih baik bagi Palestina dan Israel, kecuali kita mendiskusikan masa depan dua negara,” sambung Ayalon, dikutip Al Jazeera, Rabu 31 Januari 2024.

Menurut Ayalon, pembentukan negara Palestina melalui mekanisme solusi dua negara adalah satu-satunya cara, yang didorong komunitas global demi menyelesaikan konflik tak berkesudahan.

Baca juga: Bersiap Ledakkan Gedung Pasukan Israel Malah Disergap Hamas, 21 Tentara Tewas

Sementara Amerika Serikat (AS) selaku sekutu utama Israel juga merupakan pihak yang mendukung solusi dua negara.

Dalam sepekan terakhir, Inggris untuk pertama kalinya berniat mempertimbangkan untuk secara resmi mengakui kemerdekaan negara Palestina.

Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina hingga kini telah menewaskan lebih dari 26.700 jiwa.

Pasukan Zionis belakangan juga mulai mengintensifkan serangan ke selatan Gaza setelah mengklaim berhasil mengalahkan Hamas di wilayah utara.

Salah satu titik nyala perang yaitu Kota Khan Younis. Israel percaya bahwa kota ini menjadi lokasi persembunyian para pemimpin Hamas.

Sebaliknya, Hamas hingga saat ini belum menunjukkan pelemahan di Gaza, Palestina. Malah serangan Hamas semakin intensif, hingga Israel harus kehilangan banyak tentaranya.

Taktik serangan gerilya Hamas tak mampu dideteksi pasukan pertahanan Israel, yang berujung negara Zionis itu kehilangan banyak perwira militer di Gaza lantaran kena sergap pasukan Hamas.