Empat Jenis Awan Ini Berbahaya bagi Penerbangan, Bisa Jatuhkan Pesawat

Ilustrasi pesawat terbang saat menerobos awan. (Foto:Dok/Pixabay)

Hai sahabat Ulasan. Kembali lagi dengan topik bahasan yang menarik seputar cuaca. Kondisi cuaca adalah faktor terpenting dalam keselamatan transportasi khususnya dunia penerbangan.

Nah sahabat, menurut laman Southern Wings, sepanjang sejarah penerbangan di seluruh dunia, tak sedikit pesawat rusak, dan bahkan pecah ketika menghadapi awan badai petir saat penerbangan.

Beberapa awan seperti cumulonimbus merupakan awan yang berbahaya dan mengancam keselamatan penerbangan.

Ada berbagai jenis formasi awan yang umumnya mewakili bagaimana bentuk dan karakteristik lainnya. Ahli meteorologi menggunakan istilah Latin untuk menamakan awan-awan ini dan karakteristiknya.

Berikut awan berbahaya yang sangat dihindari dunia penerbangan yang dikutip dari Aerocorner:

1. Awan Lenticular

Sesuai namanya, awan menyerupai seperti lensa dan terbentuk di bawah serangkaian keadaan yang sangat khusus.

Awan lenticular biasanya terbentuk di atas pegunungan. Ketika angin kencang menghantam gunung, awan ini dipaksa naik oleh medan gravitasi.

Kemudian suhu udara mendingin dan menciptakan awan yang menutupi punggung bukit. Awan lenticular ini memang terlihat indah terlihat sangat damai.

Tetapi sebaliknya bagi pilot pesawat terbang, itu membuat angin kencang dan turbulensi. Pilot akan sangat menghindari awan ini jika terbang dekat area pegunungan atau perbukitan.

2. Awan Cumulonimbus

Ini dia awan cumulonimbus, awan yang menjadi momok menakutkan bagi dunia penerbangan, karena awan ini sangat berbahaya.

Cumulonimbus merupakan nama yang tepat, untuk jenis awan yang bisa mengundang badai petir ini.

Awan ini seperti awan cumulus, namun disertai dengan hujan deras. Awan cumulonimbus ini juga berisi badai petir dan merupakan tempat pergolakan hebat di atmosfer.

3. Awan Kumulus

Salah satu istilah awan paling umum yang akan Anda dengar dalam penerbangan adalah awan kumulus. Ia merupakan awan putih yang mengembang.

Pada cuaca cerah, awan putih ini akan terlihat seperti bola kapas yang berbaris rapi. Awan cumulus ini terbentuk ketika atmosfer memberikan daya angkat partikel air.

Jika atmosfer tidak stabil dan partikel air menjadi sangat tinggi, awan ini bisa mencapai ketinggian ribuan kaki.

Meningkatnya tekanan atmosfer membuat awan cumulus naik yang menimbulkan turbulensi bagi pesawat terbang. Jika pesawat terjebak di dalam awan ini bisa berisiko fatal.

4. Awan Mamatus

Awan cumulonimbus atau badai petir, adalah tempat pergolakan hebat di atmosfer. Angin bergeser secara vertikal dan bisa mencapai ribuan kaki per menit.

Hal ini menjadi sesuatu yang ingin dihindari semua pilot. Badai petir memunculkan tornado, microbursts, hujan es, dan kilat.

Awan Cumulonimbus mammatus merupakan indikasi terjadinya badai petir hebat yang mampu menimbulkan bahaya.

“Mammatus” menggambarkan tampilan bergelombang dan berkantung di bagian bawah awan. Awan ini gelap dan bagian bawahnya yang tidak rata yang merupakan indikasi visual dari turbulensi di atmosfer.

Nah sudah tahu kan sekarang, bahwa empat jenis awan ini beberapanya memang terlihat indah tetapi ia sangat berbahaya bagi pesawat terbang.