Tanjungpinang, Ulasan.Co – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Tanjungpinang-Bintan mengajak seluruh mahasiswa untuk mengunakan almamater kampus masing-masing dan turun ke jalan untuk perjuangkan semua hak rakyat yang dinilai telah telah di abaikan di Kantor DPRD Provinsi Kepulauan Riau pada Selasa (1/10).
Menindaklanjuti aksi sebelumnya yang dinilai tidak mendapat respon dari DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Forum BEM se-Tanjungpinang-Bintan sepakat untuk kembali turun ke jalan dan memenuhi kantor DPRD Kepri pada Selasa (1/10).
Tuntutan yang nantinya akan diajukan pun tidak jauh beda dengan yang sebelumnya. Masih mengenai tolak revisi UU KPK dan lainnya serta mendesak DPRD untuk segera menindaklanjuti tuntutan yang mereka suarakan. Hal tersebut disampaikan oleh Rindi Apriadi selaku Presma UMRAH sekaligus salah satu jendral Lapangan pada aksi nanti.
“BEM se-Tanjungpianang-Bintan akan melakukan Aksi lanjutan untuk meminta semua tuntutan Mahasiswa dan Rakyat provinsi Kepulauan Riau disuarakan oleh perwakilan-perwakilan rakyat Kepulauan Riau,” ujarnya.
Selain itu Rindi juga menegaskan legalitas aksi yang akan digelar nantinya.
“Kita telah memberikan surat pemberitahuan aksi kepada pihak kepolisian resos kota tanjungpinang untuk turun pada hari Selasa 1 Oktober 2019 untuk menuntut suara-suara mahasiswa dan rakyat provinsi kepulaun riau di sampaikan,” ujarnya lagi.
Untuk itu, Rindi sebagai salah satu perwakilan Forum BEM se-Tanjungpinang-Bintan mengajak seluruh mahasiswa di Tanjungpinang dan Bintan untuk sama-sama turun ke jalan dan menyuarakan apa yang menjadi tuntutan mereka.
“Kami dari BEM se-Tanjungpinang-Bintan mengajak seluruh mahasiswa untuk mengunakan almamater kampus masing-masing turun kejalan kita perjuangkan semua hak rakyat yang telah di abaikan,” ucapnya.
Terakhir ia juga mengungkapkan harapannya untuk aksi dan DPRD Kepri.
“Masih terekam jelas di ingatan saya saat pelantikan DPRD Kepri ada perwakilan kita yang menyanyikan sebuah lagu di hati dan lidahmu kami berharap suara kami tolong dengar lalu sampaikan. Jangan ragu jangan takut karang menghadang bicaralah yang lantang jangan hanya diam. Semoga saja itu bukan hanya gaya gayaan saja. Kami juga berharap seluruh tuntutan dan permintaan mahasiswa tidak lagi di tolak begitu saja. Kita berharap 45 orang anggota tugas nya bukan hanya makan gaji saja. Akan tetapi menyampaikan suara-suara rakyat provinsi kepulauan riau,” tegasnya.
Pewarta: Udin
Editor: Septi