Gawat! Indonesia akan Hadapi Lonjakan Gelombang Kedua COVID-19

Foto : Antara

Jakarta – Prediksi epidemiolog tentang melonjaknya kasus COVID-19 pascalibur Lebaran 2021 sudah benar-benar terjadi dan prediksi campur tangan varian baru virus corona dalam percepatan penyebarannya juga menjadi kenyataan.

Jumlah kasus harian COVID-19 pada bulan Ramadhan 1442 Hijriah masih pada kisaran 5.000 sampai 6.000 kasus, namun seminggu terakhir ini lonjakannya mulai terlihat di atas 8.000 kasus dengan rata-rata kenaikan harian dari tanggal 10 sampai 16 Juni sebesar 8.631 kasus.

Pada 16 Juni 2021 Satgas Penanganan COVID-19 menyatakan telah terjadi penambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 9.944 orang atau mendekati 10.000 kasus.

Jika dibanding rata-rata sepekan sebelum Lebaran yang hanya 5.000 kasus maka kenaikan kasus harian sudah mencapai 72 persen, sesuai dengan prediksi sebelumnya yaitu ada kenaikan antara 50-70 persen jumlah kasus harian sebulan setelah Lebaran.

Angka akumulasi kasus saat ini tercatat sebanyak 1.937.652 kasus COVID-19 sejak kasus pertama terkonfirmasi pada Maret 2020. Di mana saat ini terdapat 120.306 kasus aktif atau pasien yang tengah menjalani perawatan dan isolasi setelah terkonfirmasi positif COVID-19. Angka itu menunjukkan telah terjadi penambahan 3.519 kasus aktif dibandingkan Selasa (15/6) atau lonjakan yang luar biasa.

Saat ini tingkat positif atau positivity rate nasional harian untuk spesimen adalah 31,65 persen, padahal sebulan sebelumnya pada 16 Mei angkanya masih kecil, yakni 11,14 persen. Makin tinggi angka ini menunjukkan sebaran virus yang makin meluas dengan cepat. Makin kecil angka ini artinya virus makin bisa dikendalikan penyebarannya. Standar WHO untuk angka ini adalah lima persen yang menandakan penyebarannya masih bisa dikendalikan.