IndexU-TV

Harga Sayur Mayur di Tanjungpinang Merangkak Naik Jelang Iduladha

Pasar Baru Tanjungpinang
Aktivitas di Pasar Baru Kota Tanjungpinang. (Foto:Febryan Sanada)

TANJUNGPINANG – Harga sayur-mayur yang biasa dikonsumsi masyarakat, merangkak naik jelang Hari Raya Iduladha. Kenaikan harga ini, terpantau hampir seluruh pasar tradisional di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Bahkan sebelumnya, harga cabai juga mengalami kenaikan yang signifikan dalam sepekan terakhir di Tanjungpinang.

Adapun harga sayur-mayur dan sejenisnya yang mengalami kenaikan seperti Tomat yang sebelumnya sudah rata-rata Rp18 ribu per kilogram, hari ini merangkak naik menjadi Rp22 ribu.

Disusul bawang merah, yang harga sebelumnya sempat Rp32 ribu per kilogram kini sudah Rp36 ribu per kilogram.

Kenaikan harga juga dialami, kacang panjang biasanya Rp11 ribu per kilogram naik menjadi Rp14 ribu per kilogram.

Beberapa sayuran lain yang sejenis ada juga yang turun, seperti Sawi putih sebelumnya Rp18 ribu per kilogram sekarang Rp14 ribu per kilogram.

Rika, pedagang di Pasar Baru Tanjungpinang menuturkan, harga sayur-mayur ini terus naik bukan niatan para pedagang melainkan dari pemasok yang harga jualnya setiap hari fluktuatif.

Baca juga: Sepekan Jelang Idul Adha, Harga Cabai di Tanjungpinang Semakin Mencekik

“Harganya terus naik, pusing juga. Tapi gimana lagi dari pemasok sudah tinggi,” jelas Rika kepada ulasan.co, Kamis (7/7).

Informasi yang diterima, kenaikan tidak hanya karena jelang Hari Raya Iduladha, melainkan juga disebabkan berbagai faktor mulai dari masalah tingginya harga pupuk sampai gagal panen akibat cuaca dan hama.

Tasya, salah satu pembeli yang ditemui mengatakan, kenaikan harga sayur-mayur ini sangat menyulitkan masyarakat.

Ditambah lagi banyak kebutuhan lainnya yang harus dipenuhi jelang Hari Raya Iduladha, turut mengalami kenaikan harga.

“Semua-semua naik sekarang ini, ada kebutuhan yang kita cari harganya sudah turun, tapi itupun masih mahal menurut kami. Meski mahal, kita tetap beli, walau hanya dikit-dikit, karena keluarga dirumah suka juga makan sayur,” ucap Tasya.

Baca juga: Petani Sayuran di Bintan Tak Mampu Beli Pupuk, Harganya Rp1 Juta per Karung
Exit mobile version