IndexU-TV

Harga Tiket Pesawat Domestik RI Bisa Turun? Tony Fernandes: Hapus Pajak Ganda

CEO AirAsia, Tony Fernandes. (Foto:Dok/Vocket)

Tidak hanya soal pajak dan bea masuk, Fernandes juga menyoroti kebijakan tarif batas atas untuk tiket penerbangan domestik.

Menurutnya, jika kebijakan ini ditinjau ulang, maskapai akan memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam menetapkan harga tiket.

Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan persaingan yang sehat antar maskapai, sehingga harga tiket bisa lebih kompetitif.

Kompetisi yang lebih kuat ini pada akhirnya diharapkan bisa menurunkan rata-rata harga tiket secara keseluruhan, yang akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

Selain itu, Indonesia AirAsia juga berencana memperkuat armada pesawatnya. Saat ini, maskapai ini tengah menjajaki berbagai sumber pendanaan, termasuk melalui bursa saham dan lembaga perbankan, dengan target menambah jumlah armadanya dari 25 menjadi 100 unit.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan merespons keluhan masyarakat soal mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia.

Lewat media sosial Instagram melalui akun resminya, Luhut menyampaikan, harga tiket penerbangan yang cukup tinggi dikeluhkan oleh banyak orang akhir-akhir ini.

Penyebabnya, kata Luhut, karena aktivitas penerbangan global yang telah 90 persen pulih dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi.

Luhut menuliskan, berdasarkan data IATA 2024 akan ada 4,7 miliar penumpang global atau 200 juta penumpang lebih banyak daripada 2019.

Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, dan negara berpenduduk tinggi, harga tiket penerbangan Indonesia jadi yang termahal kedua setelah Brasil.

Exit mobile version