Hendri Ch Bangun: Wujudkan ‘Publisher Rights’ Demi Selamatkan Media Massa

Ketua PWI Pusat, Hendry Ch Bangun saat menjadi pembicara pada kegiatan diskusi tentang media massa bersama mahasiswa yang digelar oleh BJTC dan PWI Banten, Selasa (24/10/2023). (Foto:Dok/PWI Banten)

BANTEN – Banten Journalist Training Camp (BJTC) dengan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banten menggelar diskusi terkait peran media massa ditengah gempuran platform digital.

Pada kesempatan diskusi itu, BJTC-PWI Banten mendatangkan pembicara yakni Ketua PWI Pusat, Hendry Ch Bangun. Diskusi tersebut berlangsung di Taman Wisata MBS, Kota Serang, Selasa (24/10/2023).

Pada diskusi tersebut, persolan dominasi platform digital yang seolah tidak terbendung, dianggap menjadi salah satu penyebab merosotnya pendapatan media dalam lima tahun terakhir ini.

Bagaimana tidak, saat ini memasang iklan di media sosial sangat jauh lebih murah dibanding di media massa.

Menurut Hendry, solusi terkait permasalahan tersebut adalah terwujudnya ‘Publisher Rights’, yaitu adalah aturan atau regulasi yang mewajibkan platform digital, untuk memberi nilai ekonomi pada konten berita dari media lokal dan nasional.

Lanjut Hendri, dengan adanya regulasi tersebut maka media massa akan memperoleh semacam royalti atas konten yang dipublikasi, dan dibagikan secara luas melalui platform digital seperti medsos, search engine, dan news aggregator.

“Ini perlu peran aktif dan niat baik dari pemerintah untuk mewujudkan regulasi tersebut,” ungkap Hendri.

Namun Hendri mengaku pesimis, aturan itu dapat diwujudkan oleh pemerintah. Menurutnya, pola pikir pemerintah yang masih menganggap, bahwa media adalah ‘penganggu’ pemerintah.

Begitu juga dengan DPR, Hendry mengatakan, sebagian anggota DPR masih beranggapan pers adalah lawan politik mereka dan tidak bertanggungjawab.

“Mereka (Pemerintah) selalu melihat berita dari sisi negatifnya saja, mereka tidak mau memahami tujuan dari kritik yang disampaikan oleh media. Padahal kita juga sudah sangat bertanggungjawab dan sesuai etika saat melakukan penulisan berita, tetapi mereka memilik versi tanggungjawabnya sendiri,” ucap Hendry.

Meski begitu, dia tidak menafikan, banyaknya bantuan pemerintah kepada media maupun organisasi wartawan. Namun, lanjutnya, tujuan bantuan tersebut lebih bertujuan pada niat pembungkaman atas kritikan.

“Untuk itu saya berharap kepada media ataupun organisasi, untuk tetap kritis meskipun telah mendapat bantuan, sebab dana yang diberikan kepada kita itu adalah uang kita sendiri, yang kita berikan melalu pajak atau retribusi,” paparnya.

Lebih lanjut Hendry, berharap pemerintah mau memikirkan solusi terbaik terkait fenomena merosotnya pendapatan media ini.

Dia melanjutkan, pemberitaan subsidi bukan solusi terbaik lantaran hanya bersifat sementara.

“Lebih baik segera wujudkan aturan ‘Publisher Rights’, sehingga pendapatan media menjadi lebih jelas dan berkesinambungan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kehadiran Ketua Umum PWI Pusat di Banten, untuk membuka kegiatan BJTC I , yang diselenggarakan PWI Banten di Taman Wisata Mahoni Sentosa (MBS) Kota Serang, selama dua hari dimulai Selasa 24 hingga 25 Oktober 2023. Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai Universitas di Kota Serang, Provinsi Banten.